JATIMTIMES - Fenomena Bediding atau cuaca dingin ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah khususnya di Kota Batu, di daerah Sumber Brantas tercatat hingga 9 derajat celcius. Dalam kondisi ini sejumlah penyakit rentan muncul.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati mengatakan dalam kondisi ini terdapat beberapa penyakit yang sering muncul. Yang paling umum adalah Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Baca Juga : Fenomena Bediding: Suhu di Desa Sumber Brantas Tembus 9°C
“Ini adalah penyakit yang paling umum. Suhu dingin dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat virus dan bakteri lebih mudah masuk ke saluran pernapasan. Gejalanya seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan demam,” ujar Susan, Kamis (10/7/2025).
Kemudian yang oenyakit mirip dengan ISPA adalah Flu dan Pilek. Namun seringkali disebabkan oleh virus influenza atau rhinovirus. Gejalanya lebih spesifik seperti nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan yang parah.
Lalu hipotermia, kondisi ini terjadi saat suhu tubuh turun drastis di bawah normal, yakni di bawah 35 derajat celcius. Gejalanya bisa berupa menggigil hebat, kebingungan, bicara cadel, hingga kehilangan kesadaran. Ini adalah kondisi darurat medis.
“Ada juga asma. Bagi penderita asma, udara dingin dan kering bisa memicu serangan asma, menyebabkan sesak napas, batuk, dan mengi,” imbuh Susan.
Radang Sendi (Arthritis) suhu dingin bisa memperburuk nyeri sendi pada penderita arthritis, terutama osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Lalu penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, suhu dingin bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, meningkatkan tekanan darah, dan membuat jantung bekerja lebih keras. Ini berisiko bagi penderita penyakit jantung.
Selanjutnya, kulit kering dan pecah-pecah. Udara dingin cenderung kering, yang dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, gatal, bahkan eksim.
“Serta masalah pencernaan, beberapa orang mungkin mengalami masalah pencernaan seperti perut kembung atau sembelit karena perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang berkurang saat suhu dingin,” ujar Susan.
Baca Juga : Solo Leveling Dibuat Live Action, Byeon Woo Seok Jadi Sung Jinwoo
Untuk menghindari beberapa penyakit tersebuy, Susan memberikan tips supaya tetap fit saat fenomena bediding. Diantaranya pakai pakaian hangat berlapis. Jangan lupa pakai, sarung tangan, syal, dan kaus kaki tebal, terutama saat bepergian ke luar ruangan. Pilih bahan yang hangat seperti wol atau fleece.
Serta jaga asupan makanan dan minuman hangat. Lebih baik perbanyak konsumsi makanan bergizi yang hangat, seperti sup, bubur, atau makanan berkuah lainnya. Jangan lupa untuk konsumsi makanan kaya vitamin C, seperti buah-buahan seperti jeruk, kiwi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Olahraga ringan juga tetap disarankan, meski godaan selimut kerap lebih kuat. “Kalau bisa, olahraga dilakukan di waktu yang lebih hangat. Bisa jalan kaki di dalam rumah atau senam ringan,” imbau Susan.
Susana juga mewanti-wanti untuk jangan menunda ke dokter jika merasa tubuh mulai tidak beres. “Kalau gejalanya parah atau tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksa. Lebih baik mencegah daripada terlambat,” tutup Susan.