JATIMTIMES - Keindahan alam dari sudut Panderman Gravity Park Kusuma Agrowisata Kota Batu menjadi saksi pertarungan Cabang Olahraga (Cabor) Mountain Bike Porprov Jatim IX 2025. Pembalap-pembalap dari Kota Batu termasuk unggulan, dan berpotensi menyabet medali.
Tim Kota Batu optimis mendapatkan emas, utamanya nomor Downhill putri dan putra. Dikatakan Manager Tim Kota Batu Arik Librawanto, 10 rider telah disiapkan di sejumlah kategori yang diikuti. Dengan kategori sekitar enam nomor berbeda.
Baca Juga : Meksiko Singkirkan Arab Saudi, Lolos ke Semifinal Gold Cup 2025
"Dari potensi atlet MTB Kota Batu sebenarnya ada peluang. Salah satunya pembalap perempuan jadi unggulan dengan dua catatan waktu tertinggi," ujar Arik saat ditemui JatimTIMES, Minggu (29/6/2025).
Untuk diketahui, ada beberapa kategori nomor yang dilombakan dalam balap sepeda. Di antaranya MTB XCE (Cross Country Eliminator), XCR (Cross Country Relay), XCO (Cross Country Olympic), dan Downhill, masing-masing nomor dibagi putra dan putri. Kota Batu menerjunkan atlet untuk MTB nomor Downhill putra dan putri, serta XCE Putra dan Putri.
Dikatakan Arik, atlet Downhill nomor putri Kota Batu mencatatkan waktu 3 menit 41 detik atas nama Ageng. Kota Batu juga menempati posisi kedua saat sesi percobaan atas nama Fike Nurafli 3 menit 51 detik. "Kami sangat optimis dari MTB DH putri bisa meraih emas," tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa lintasan venue Panderman Gravity Park sudah cukup baik, dan dinilai merupakan lintasan yang ekstrem. Hal itu terbukti dari satu atlet Kota Batu sempat terjatuh di sesi latihan.
"Venue kota batu cukup baik, dan tentunya menantang. Terutama di section-section terakhir cukup ekstrem. Atlet harus benar benar fokus jangan sampai terjatuh," imbuhnya.
Baca Juga : Opening Ceremony Porprov IX, Wali Kota Wahyu: Gambaran Keseriusan Pemkot Malang Jadi Tuan Rumah
Manager Event Venue MTB Dian Fachroni menambahkan, arena sepeda gunung memang mengalami penambahan agar sesuai standar yang ditetapkan. Terutama untuk jarak tempuh kategori XC. Dari semula 1,4 kilometer menjadi 2 kilometer.
"Setelah maping baru juga masuk ke wilayah Perhutani, bisa diperpanjang. Eco sport tourism menjadi perhatian. Karena ini event olahraga yang tidak polutif dan berdekatan dengan alam," ujar Dian.
