JATIMTIMES – Ribuan pasang mata yang memadati Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu malam (28/6/2025), langsung dikejutkan oleh sebuah penampilan pembuka yang tidak biasa. Bukan dari artis kenamaan, bukan pula dari permainan cahaya atau teknologi canggih, melainkan dari sekelompok pelajar madrasah yang tampil penuh semangat dan keberanian: tim pencak silat Tapak Suci MTsN 2 Kota Malang.
Tampil di awal rangkaian upacara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025, tim silat ini langsung menyita perhatian. Gerakan mereka penuh energi, lincah namun tetap terkontrol, memadukan akurasi teknik dan nilai estetika yang kuat. Setiap jurus yang dipertontonkan seolah menyampaikan pesan bahwa warisan budaya bangsa tidak hanya hidup, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tangan generasi muda.
Sorak sorai penonton menggema ketika para pesilat muda itu menyelesaikan aksi mereka. Tepuk tangan yang riuh mengiringi gerakan akhir mereka di atas lapangan, menandakan apresiasi tinggi atas penampilan yang bukan hanya indah, tetapi juga sarat makna. Seni bela diri yang selama ini mungkin hanya dikenal lewat arena pertandingan, kali ini hadir sebagai bentuk seni pertunjukan yang membangkitkan rasa bangga dan hormat terhadap budaya lokal.
Baca Juga : FFI Sayangkan Insiden Ditundanya Final Futsal Putra Porprov IX Jatim
Tampil sebagai pembuka sebuah acara sebesar lorprov bukanlah tugas yang ringan. Ada tekanan untuk memulai segalanya dengan sempurna dan mengangkat suasana. Namun, di bawah arahan pelatih Mohammad Subkhi, tim Tapak Suci dari MTsN 2 Kota Malang justru menjadikan tantangan tersebut sebagai kesempatan untuk menunjukkan jati diri. Mereka mengubah panggung awal menjadi momentum emas, sebuah pembuka yang tak hanya menarik perhatian, tetapi juga menetapkan standar tinggi untuk seluruh rangkaian acara selanjutnya.
“Sukses dan semangat untuk tim silat Tapak Suci Matsanda MTsN 2 Kota Malang. Tampil di pembukaan Porprov Jatim di Stadion Gajayana malam ini adalah sebuah kebanggaan luar biasa,” ujar pelatih Mohammad Subkhi, Minggu (29/6/2025).
Bagi tim silat ini, penampilan di pembukaan porprov tak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap kemampuan mereka, tapi juga ajang pemanasan yang sangat berharga menjelang Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) MTs se-Jawa Timur yang akan berlangsung pada awal Juli 2025 di Jember.
Dihadapkan pada panggung besar dengan ribuan penonton dari berbagai kalangan, para pesilat muda ini mendapat pengalaman tak ternilai. Mereka belajar tampil di bawah tekanan, menjaga kekompakan, dan menghadirkan performa terbaik di hadapan publik luas. Semua itu tentu akan memperkuat mental tanding mereka saat menghadapi kompetisi yang sesungguhnya di ajang Porseni nanti.
“Semoga ke depannya tim ini dapat menorehkan prestasi. Penampilan ini juga bagian dari persiapan tim agar lebih siap secara fisik maupun mental,” tambah Subkhi.
Penampilan ini juga menjadi bukti bahwa madrasah, khususnya MTsN 2 Kota Malang, tidak hanya unggul dalam prestasi akademik. Di balik dinding kelas dan buku-buku pelajaran, terdapat upaya serius dalam membina karakter dan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, termasuk pencak silat.
Baca Juga : Setahun DPO, Otak Pembunuhan di Gresik Akhirnya Tertangkap di Kalimantan
Ekstrakurikuler Tapak Suci di madrasah ini bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian dari program unggulan yang dirancang dengan kurikulum dan pola pembinaan yang terarah.
Hasilnya sudah terlihat. Tim silat MTsN 2 Kota Malang telah berkali-kali menorehkan prestasi di tingkat kota, provinsi, bahkan nasional. Mereka bukan hanya diajari jurus, tetapi juga nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kerja sama tim, dan rasa cinta terhadap budaya bangsa.
Setelah pembukaan yang membanggakan dari MTsN 2 Kota Malang, kemegahan ]pembukaan Porprov IX berlanjut dengan berbagai pertunjukan spektakuler. Stadion Gajayana malam itu seolah menjelma menjadi panggung peradaban: tradisi dan teknologi berpadu indah. Ratusan penari dari berbagai daerah di Jawa Timur menampilkan tarian kolosal, diiringi permainan cahaya dari pertunjukan fireworks musical yang menghiasi langit malam. Tak ketinggalan, drone show membentuk berbagai ikon khas Jawa Timur, menambah kesan modern dan futuristik pada perayaan budaya ini.
Semua suguhan itu menjadi pengingat bahwa porprov bukan hanya tentang kompetisi olahraga. Ia adalah panggung ekspresi dan pertemuan nilai antara olahraga, seni, teknologi, dan budaya. Dan dari seluruh rangkaian kemegahan itu, penampilan pembuka dari tim silat MTsN 2 Kota Malang tetap membekas sebagai momen yang menyentuh: momen ketika para pelajar madrasah tampil percaya diri di hadapan ribuan orang, menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pelanjut kebudayaan dan kejayaan bangsa di masa depan.
