JATIMTIMES - Nama Anna Wintour mendadak menjadi perbincangan hangat hingga kata kunci Anna Wintour menduduki trending di Google Tren dan Search pada Jumat (27/6/2025). Hal ini terjadi setelah Anna dikabarkan mundur dari majalah Vogue Amerika setelah mengabdi selama 37 tahun.
Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung oleh penerbit majalah Vogue, Conde Nast. "Sekarang, saya menemukan bahwa kesenangan terbesar saya adalah membantu generasi berikutnya dari para editor yang berapi-api menyerbu lapangan dengan ide-ide mereka sendiri, didukung oleh pandangan baru yang menarik tentang apa yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan media besar. Dan orang seperti itulah yang sekarang kami butuhkan untuk menjadi HOEC untuk Vogue AS," jelas Wintour, dilansir dari Vogue, Jumat (27/6/2025).
Baca Juga : Syekh Ibrahim Asmarakandi: Ulama Samarkand, Bapak Dakwah Gisik, Ayah Sunan Ampel
Perlu diketahui, HOEC merupakan singkatan dari Head of Editorial Content atau kepala divisi konten editorial. Pada kesempatan tersebut, Anna menjelaskan beberapa tanggung jawabnya di majalah tersebut akan tetap sama. Salah satunya memantau industri fesyen.
Ia juga tetap bertanggung jawab akan perhelatan amal Met Ball atau Met Gala, serta memetakan masa depan Vogue Worlds. "Dan tak perlu dikatakan lagi bahwa saya berencana untuk tetap menjadi editor tenis dan teater Vogue untuk selamanya," tambahnya.
Namun perlu diketahui, Anna Wintour tidak langsung mengundurkan diri dari semua jabatannya. Dilansir dari CNN, Wintour tak akan meninggalkan media Conde Nast atau Vogue begitu saja, tapi ia akan mengurangi beberapa tanggung jawabnya.
Wintour masih menjabat sebagai global editorial director (direktur editorial global) Vogue dan global chef content officer (kepala konten global) Conde Nast.
Untuk diketahui, Conde Nast merupakan perusahaan media masa global dengan beberapa brand atau media di bawahnya, termasuk Conde Nast Traveler, Vogue, Tatler, Vanity Fair, Allure, The New Yorker, dan GQ.
Sebagai pemimpin redaksi salah satu majalah mode terbesar di AS, Wintour tak hanya dikenal akan signature style-nya yang unik yang salah satunya kacamata hitam.
Sosok Anna Wintour
Dikutip dari berbagai sumber, Anna Wintour lahir pada 3 November 1949 di London, Inggris. Ia menempuh pendidikan di North London Collegiate dan Queen’s College, London. Karier jurnalistiknya dimulai di Harper’s & Queen dan berlanjut di berbagai publikasi mode lainnya di Inggris dan Amerika Serikat.
Karier di Dunia Mode dan Media
Wintour bergabung dengan Condé Nast pada tahun 1983 sebagai direktur kreatif Vogue Amerika. Pada 1985, ia diangkat menjadi pemimpin redaksi British Vogue dan kembali ke Vogue Amerika sebagai editor-in-chief pada 1988. Selama 37 tahun, ia memimpin transformasi Vogue menjadi pemimpin pasar dalam liputan fesyen, selebritas, dan budaya populer.
Kontribusi dan Pengaruh Global
Di bawah kepemimpinan Wintour, Vogue mencetak berbagai sampul ikonis dan kontroversial, memperkenalkan wajah-wajah baru dari dunia mode dan hiburan. Ia juga memainkan peran penting dalam peluncuran karier para desainer ternama seperti Marc Jacobs, Tom Ford, Zac Posen, dan Jonathan Anderson.
Wintour juga dikenal luas karena kontribusinya pada acara Met Gala, yang ia pimpin sejak 1995 dan ubah menjadi ajang amal bertema yang sangat bergengsi. Ia memprakarsai CFDA/Vogue Fashion Fund pada 2004 untuk mendukung desainer muda dan inovatif.
Tokoh Media yang Dibentuk Wintour
Baca Juga : Viral Dugaan Anggota TNI Dikeroyok di Terminal Arjosari, Ini Kronologinya
Di balik layar, Wintour turut membentuk karier sejumlah editor dan jurnalis yang kini menjadi tokoh berpengaruh, termasuk Andre Leon Talley, Edward Enninful, Chioma Nnadi, Plum Sykes, dan Hamish Bowles.
Jabatan Terakhir dan Pengunduran Diri
Pada 2020, Anna Wintour diangkat sebagai Global Chief Content Officer Condé Nast dan tetap memegang jabatan tersebut hingga kini. Ia mengundurkan diri dari posisi editor-in-chief Vogue Amerika pada Juni 2025 di tengah restrukturisasi internal besar di tubuh Condé Nast. Meski demikian, ia masih memimpin strategi konten global perusahaan.
Penghargaan dan Pengakuan
Anna Wintour menerima berbagai penghargaan, termasuk gelar Dame Commander of the British Empire (2017) dan Presidential Medal of Freedom (2025) atas jasanya di bidang media dan seni.