JATIMTIMES - Hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Malang terus didorong untuk naik kelas. Di antaranya hilirisasi produk hingga wisata edukasi dari pertanian jeruk di sejumlah wilayah. Desa Kucur, Kecamatan Dau, bakal dimulai menjadi percontohan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Malang M. Sanusi usai mendampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Yandri Susanto berkunjung ke Kebun Jeruk dari Koperasi Desa di Lembah Putri Tidur Desa Kucur Kecamatan Dau, Jumat (27/6/2025).
Baca Juga : Program Bunga Desaku Kedua di Kecamatan Silo, Bupati Jember Awali dengan Silaturrahmi Bersama Guru Ngaji
Dukungan penuh diberikan Mendes ketika mengetahui Desa Kucur memiliki luas lahan kurang lebih 400 hektare dinaungi Bumdes Mitra Sejati seluruhnya ditanami beberapa aneka buah jeruk seperti jenis Keprok 55, Baby Iris, RDL, Siem Madu dan Pontianak dengan kualitas tinggi dan layak ekspor.
Sanusi mendampingi Mendes PDTT melakukan peninjauan ketahanan pangan Desa Kucur, Kecamatan Dau, dengan melakukan panen jeruk di kebun seluas 11 hektare. Sanusi mengatakan, tingginya potensi kebun jeruk bisa ditingkatkan lebih dari nilai penjualan langsung jeruk hasil panen. "Tadi menteri sudah melihat potensi jeruk di Kucur. Banyak yang bisa dikembangkan," ujar Sanusi, Jumat (27/6/2025).
Dari produsen jeruk, sambung Sanusi, nanti diolah lagi menjadi bahan hasil dari pabrikan dan akan semuanya dikembangkan di Kabupaten Malang. Kementerian akan datang kembali untuk mensurvei.
Sebelum mendapat atensi khusus Mendes PDTT, Desa Kucur mengenalkan potensi camping ground yang sempat viral dan pertanian jeruk yang ada di Lembah Gunung Putri Tidur. Yang mana juga dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui kegiatan Sambang Desa Gotong Royong.
Kehadiran menteri bersama rombongan juga membuka diskusi dengan Pemkab Malang serta warga dan Pemerintah Desa Kucur untuk mengetahui kebutuhan pengembangan melalui hilirisasi. Salah satunya kemungkinan pengolahan hasil buah jeruk dan kulit jeruk untuk tepung jeruk.
"Pak Menteri akan mengembangkan hilirisasi dari produsen jeruk diolah lagi di industri pabrikasi untuk jadi tepung jeruk. Di Malang hampir 5000 hektare. Masih disurvei, nanti kementerian akan datang lagi," tambahnya.
Baca Juga : Rektor PTN-PTKIN Jatim dan Pemkot Batu Sepakat MoU, Dukung Pencapaian SDGs Menuju Indonesia Emas 2045
"Selain itu ada kemungkinan dikembangkan wisata edukasi," imbuh Bupati asal Gondanglegi itu.
Terpisah, Kepala Desa Kucur, Abdul Karim menyebut jika pertanian jeruk milik Bumdes Mitra Sejati yang ada di Lereng Gunung Putri Tidur saja sampai hari ini sudah menghasilkan 5,5 ton pada panen raya, dapatnya uang sekitar Rp 103 juta di tahun pertama panen. Kalau di panen kedua pada tahun ini, harusnya bisa tembus Rp 200 juta lebih.
''Setahun pada panen raya sekali, serta pada akhir tahun dan awal tahun baru, juga panen tambahan, istilahnya rojoan. Kami juga sampaikan bahwa kesulitan pemasaran dan membutuhkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air untuk mendukung pertanian jeruk di Desa Kucur," ujar Karim.