JATIMTIMES - Tahun ini, malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa jatuh bersamaan dengan malam Jumat Kliwon, tepatnya pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Kombinasi dua momen ini diyakini sebagai waktu yang mistis dan spiritual dalam tradisi masyarakat Jawa.
Informasi ini salah satunya dibagikan akun Instagram resmi Mangkunegaran (@mangkunegaran), yang menyebutkan bahwa malam 1 Suro Dal 1959 jatuh pada malam Jumat Kliwon, sesuai kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama.
Baca Juga : Ramai Tren Suami Belikan Emas di Bulan Suro, Benarkah Bisa Lancarkan Rezeki?
Gabungan hari Jumat dengan pasaran Kliwon memang kerap disebut “weton” dalam kalender Jawa, sebagaimana dijelaskan oleh Tri Aji Budi Harto dalam bukunya Petangan Jawi. Weton semacam ini sering dianggap memiliki energi khusus yang tak bisa dianggap remeh. Tak heran jika ada banyak mitos dan larangan yang dipercaya turun-temurun.
Mitos Seputar Malam 1 Suro dan Jumat Kliwon
1. Malam Sakral untuk Laku Spiritual
Malam Jumat Kliwon dikenal sebagai waktu favorit untuk melakukan kegiatan spiritual seperti tirakat, tapa, dan semedi. Banyak yang percaya bahwa malam ini adalah momen ujian bagi mereka yang sedang mendalami ilmu kebatinan. Diyakini, gangguan dari makhluk halus bisa menjadi tantangan yang harus dilewati. Bila berhasil, kekuatan spiritual seseorang dianggap meningkat.
2. Air Hujan yang Turun Dianggap Punya Khasiat
Jika hujan turun di malam Jumat Kliwon, masyarakat Jawa menganggapnya sebagai hujan istimewa. Airnya dipercaya membawa energi pembersih batin dan pikiran. Banyak yang menampungnya untuk keperluan ritual, seperti mencuci wajah agar hati terasa lebih tenang.
3. Waktu Rawan Gangguan Gaib
Menurut kepercayaan lokal, malam Jumat Kliwon adalah saat di mana makhluk halus lebih aktif. Bahkan, jika ada orang yang meninggal pada hari tersebut, keluarga disarankan menjaga makamnya selama 40 hari untuk mencegah pencurian kain kafan atau bagian tubuh yang konon digunakan dalam praktik ilmu hitam.
4. Jadi Latar Cerita Horor di Budaya Populer
Malam Jumat Kliwon sering dijadikan latar dalam film atau acara televisi bertema horor. Sayangnya, hal ini sering membuat masyarakat, terutama generasi muda, lebih takut daripada menghayati nilai spiritual malam tersebut.
5. Waktu yang Baik untuk Doa dan Bersyukur
Di balik nuansa horor, malam Jumat Kliwon juga dipercaya sebagai waktu yang penuh berkah. Banyak orang memilih malam ini untuk wirid, selamatan, atau memulai sesuatu yang baru seperti membuka usaha atau memulai belajar. Mereka percaya, niat yang baik pada waktu yang tepat akan mendatangkan hasil positif.
6. Makhluk Halus Lebih Mudah Muncul
Dalam tradisi Jawa, malam 1 Suro dianggap sebagai waktu di mana “pintu” antara dunia nyata dan alam gaib terbuka lebar. Tak sedikit warga yang memilih tetap di rumah karena takut melihat penampakan atau mendengar suara-suara misterius.
7. Saat yang Pas untuk Membersihkan Diri
Malam ini juga dimaknai sebagai awal baru, saatnya membersihkan diri secara spiritual. Tradisi ruwatan kerap dilakukan untuk menolak bala dan menghindari malapetaka, agar tahun yang baru dijalani dengan penuh berkah dan keselamatan.
Larangan Saat Malam 1 Suro dan Jumat Kliwon
Tidak hanya mitos, masyarakat Jawa juga mengenal sejumlah pantangan atau larangan pada malam sakral ini. Sejumlah sumber seperti buku Tradisi Ritual Bulan Suro, Ensiklopedi Hantu dan Makhluk Gaib Nusantara, serta artikel akademik menyebutkan larangan-larangan berikut:
1. Tidak Disarankan Keluar Rumah
Malam 1 Suro dan Jumat Kliwon diyakini penuh dengan energi gaib. Bepergian jauh, apalagi sendirian, dianggap bisa membawa sial atau bahaya yang tak terlihat. Karena itu, banyak yang memilih tetap di rumah sambil berdoa bersama keluarga.
Baca Juga : Kirab Obor Porprov Jatim Akan Diarak Keliling Kota Malang Besok, Simak Rutenya dan Ramaikan
2. Menjaga Ucapan
Ucapan buruk dipercaya bisa mengundang hal negatif. Masyarakat Jawa meyakini, malam 1 Suro adalah saat di mana kata-kata bisa menjadi doa, sehingga mereka menjaga lisan agar tetap sopan dan bersih dari emosi negatif.
3. Menciptakan Suasana Tenang
Keriuhan dan suara keras dianggap bisa mengganggu keseimbangan antara alam nyata dan gaib. Dalam tradisi tertentu, bahkan dilakukan tapa bisu — diam tanpa berbicara — sebagai bentuk penghormatan terhadap malam sakral ini.
4. Tidak Menggelar Acara Besar
Pesta, hajatan, atau perayaan besar biasanya dihindari pada malam ini. Masyarakat percaya, acara penting seperti pernikahan atau khitanan yang digelar di bulan Suro bisa membawa nasib buruk bagi yang bersangkutan.
5. Tidak Renovasi atau Pindahan Rumah
Pindah rumah atau memulai pembangunan baru di malam 1 Suro dianggap kurang tepat. Dalam pandangan spiritual Jawa, energi malam ini belum stabil, sehingga memulai sesuatu yang besar bisa mengundang gangguan.
6. Hindari Mencabut Alis
Menariknya, salah satu larangan yang cukup populer adalah mencabut alis. Konon, tindakan ini bisa membuka celah interaksi dengan makhluk gaib, terutama tuyul. Oleh karena itu, aktivitas perawatan tubuh yang tidak penting lebih baik ditunda.
Itulah mitos dan pantangan di malam 1 suro yang jatuh berbarengan dengan Jumat Kliwon. Meskipun tidak semua orang mempercayai mitos dan larangan ini secara harfiah, banyak yang tetap menghormatinya sebagai bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Semoga informasi ini bermanfaat.