JATIMTIMES - Juventus tengah mencari cara untuk memperkuat keuangan klub. Dan salah satu langkah yang ditempuh adalah melepas sejumlah pemain muda berbakat ke Liga Arab Saudi.
Si Nyonya Tua tampaknya siap mengorbankan masa depan demi mendapatkan pemasukan cepat.
Empat Pemain Nex Gen Masuk Daftar Jual
Menurut laporan dari Calciomercato.it, Juventus telah menetapkan empat nama dari skuad Juventus Next Gen yang akan dijual. Keempat pemain tersebut adalah:
Berbeda dari kebiasaan menjual ke sesama klub Eropa, kali ini Juventus lebih memilih klub-klub dari Arab Saudi. Pasalnya, klub-klub Timur Tengah diyakini mampu memberikan penawaran harga tinggi yang sulit ditolak.
Transfer Tak Akan Mudah
Meski dari sisi keuangan terlihat menguntungkan, proses penjualan ini tak akan mudah. Juventus harus meyakinkan para pemain muda untuk pindah ke Arab Saudi—negara yang bukan tujuan utama bagi pemain di usia awal karier.
Faktor seperti minimnya eksposur Eropa, adaptasi budaya, dan kekhawatiran soal perkembangan karier bisa membuat para pemain ragu menerima tawaran tersebut.
Juventus Punya Rekam Jejak Jual Bakat Muda
Langkah ini sejatinya bukan hal baru bagi Juventus. Klub asal Turin itu telah beberapa kali menjual pemain muda potensial demi mendapatkan uang tunai.
Contohnya:
Baca Juga : Update Klasemen Porprov Jatim IX 2025: Surabaya Menjauh, Kota Malang Mengejar
Radu Dragusin, dilepas ke Genoa dan kini bermain di Tottenham Hotspur.
Dean Huijsen, berkembang di AS Roma dan kini berseragam Real Madrid.
Nama-nama lain seperti Nicolo Fagioli, Samuel Iling-Junior, Matias Soule, dan Enzo Barrenechea juga sudah dilepas dalam beberapa musim terakhir.
Antara Kepentingan Finansial dan Masa Depan Klub
Keputusan Juventus menjual pemain muda ke Arab Saudi mungkin bisa menyehatkan neraca keuangan klub. Namun, jika para pemain tersebut bersinar di klub lain, keputusan ini bisa menjadi penyesalan besar di kemudian hari.
Fans pun mulai bertanya-tanya, apakah Juventus masih memiliki visi jangka panjang untuk membina talenta sendiri? Atau kini klub sepenuhnya fokus pada bisnis dan keuntungan instan?