JATIMTIMES - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem se-Malang Raya berkomitmen untuk memberi perhatian khusus terhadap isu keberlangsungan lingkungan. Hal tersebut salah satunya diwujudkan dalam inovasi composter aerob yang dikompetisikan pada saat acara bimtek anggota DPRD dan DPD Nasdem se- Jawa Timur.
Pada ajang tersebut, inovasi Nasdem Malang Raya berhasil keluar sebagai juara pertama, mengalahkan sejumlah inovasi lainnya dari DPD Nasdem lainnya se-Jawa Timur. Sesuai dengan namanya, inovasi tersebut bertujuan untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai kompos dan pupuk cair untuk pertanian dan media tanam.
Baca Juga : Siap Tanding di Porprov IX, Tim Bola Voli Jember Target Juara
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Malan Dito Arief Nurakhmadi mengatakan bahwa Malang Raya memiliki masalah yang sama dalam tata kelola sampah selama ini yang hanya berfokus di hilir. Melalui inovasi tersebut, Nasdem Malang Raya ingin memberikan solusi konkret yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait sampah domestik.
Terlebih sampah domestik yang dihasilkan di hulu, yaitu di rumah tangga. Ini sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa limbah rumah tangga dapat diubah atau diolah menjadi kompos.
"Terlebih biayanya rendah, hanya Rp.300.000 untuk satu alat composter aerob. Dan itu sanggup untuk mengolah sampah dari 15-20 rumah tangga. Sehingga harapan kami ke depan, perlahan ada budaya baru untuk bisa mengurangi sampah yang diangkut ke TPS, dan berangsur juga mengurangi sampah yang dibawa di TPA, baik di Supit Urang, Tlekung Batu atau yang ada di Kabupaten Malang," jelas Dito.

Menurut Dito, produksi sampah di Malang Raya menjadi masalah yang tak bisa dihindarkan. Termasuk salah satunya pengolahan dan pemilahan limbah yang dihasilkan di tingkat rumah tangga.
“Bayangkan, volume sampah di Kota Malang mencapai 500 ton per hari, di Kota Batu 60 ton per hari, di Kabupaten Malang bahkan mencapai 1.200 ton per hari," tegas Dito.
Hal tersebutlah yang menjadi alasannya untuk concern terhadap masalah sampah di Malang Raya. Terlebih agar bagaimana mengurangi sampah mulai di lingkungan rumah tangga secara bertahap.
Baca Juga : Apresiasi Perluasan Beasiswa Sekolah Swasta, Puguh DPRD Jatim: Cegah Lonjakan Anak Putus Sekolah
"Dan ini juga upaya kami dalam membantu pemerintah daerah di Malang Raya. Karena bagaimanapun di TPA ada batasnya, di Kota Batu, TPA Tlekung itu sudah tidak muat. Lalu di TPA Supit Urang, meskipun masih muat, tapi kapasitasnya mulai perlu diperhatikan," jelas Dito.
Menurut dia, ada dua alasan inovasi composter aerob ini bisa keluar sebagai juara pertama. Yakni memenuhi dua tujuan dari pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Pertama tujuan ke-12 SDG’s yaitu produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab serta kedua, yaitu tujuan ke-13 SDG’s yaitu !daptasi terhadap perubahan iklim.
"Yang penting adalah upaya yang kami tawarkan ini konkret dan solutif. Inovasinya bernama prototype composter aerob berdasarkan program dan semangat dari tujuan pembangunan berkelanjutan," ungkapnya.
Rencananya, inovasi tersebut akan mulai diterapkan. Yakni dengan mengakomodasinya melalui para anggota dewan dari Partai Nasdem di Malang Raya untuk dapat mengimplementasikannya melalui program pokir maupun program mandiri dari Partai Nasdem.