JATIMTIMES - Tim basket 5x5 putra putri Kota Malang meraih medali perak usai ditumbangkan Kota Surabaya pada babak final Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX. Hasilnya, Kota Malang hanya mendapatkan tambahan dua perak pada nomor 5x5.
Menanggapi hasil itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat tetap mengapresiasi hasil yang diraih oleh tim basket putra putri Kota Malang tersebut. Karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana perjuangan atlet basket.
Baca Juga : Bupati Sanusi Terima Api Porprov Jatim ke-IX, Langsung Diarak Keliling Kabupaten Malang
“Tidak ada masalah, tapi saya menghargai perjuangannya, baik yang putra atau yang putri, sangat luar biasa. Saya melihat langsung mereka telah bersemangat. Walaupun ketinggalan tapi ini jadi pelajaran yang baik bagi kita semua,” kata Wahyu usai laga, Senin (23/6/2025) di GOR Bima Sakti.
Menurut Wahyu, Kota Malang hanya kurang beruntung menghadapi Kota Surabaya. Karena beberapa kali percobaan untuk menambah angka gagal dilakukan. Namun, Wahyu sangat bangga dengan perjuangan yang dilakukan.
“Memang perjuangan telah kita lakukan tapi inilah hasilnya. Saya tetap mengapresiasi, mendukung dan menyemangati mereka. Perjuangan yang sudah mereka lakukan tidak sia-sia. Ini adalah hasil terbaik, kita bisa menggandengkan 2 perak, belum pernah terjadi. Jadi saya sampaikan selamat kepada bola basket putra dan putri dari Kota Malang,” tukas Wahyu.

Sebagai informasi, tim basket putri bermain lebih dulu menghadapi Kota Surabaya. Hasil akhir berkesudahan 54-53. Sementara tim basket putra kalah telak dengan skor akhir 72-38.
Baca Juga : Berada di 3 Besar Klasemen Porprov Jatim, Wali Kota Malang: Kami Tetap Optimis
Terpisah, Sugiharto Cahyadi, Pelatih Kepala Basket Kota Malang mengakui timnya kalah kelas dari Kota Surabaya. Dalam hal ini, mental bertanding pemainnya akan dievaluasi untuk perbaikan kedepannya.
“Pada notabene di atas kertas kita kalah. Cuma anak-anak bermain mungkin mentalnya. Kendalanya di mental. Apa yang saya kasih gak berjalan sempurna. Inilah kendalanya karena kena mental dulu. Kita ketemu kota besar, gak terbiasa,” tambah Sugiharto.