JATIMTIMES - Tim Pengabdian Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) terus berupaya aktif dalam menangkal kekerasan verbal di masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng Duta Bahasa Jawa Timur, Jessica Maranatha Virgin untuk kampanye kata-kata ajaib.
Berlangsung di SDN 3 Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, puluhan siswa diajak bermain dan belajar dalam rangkaian program pengabdian masyarakat bertajuk Sopan Berkata, Cerdas Bermedia: Yuk Jadi Anak Hebat!.
Baca Juga : Khasiat Daun Sirsak vs Daun Kelor untuk Tumor, Mana yang Lebih Ampuh?
Salah satu rangkaian penting dalam kegiatan ini adalah sesi edukatif yang dibawakan oleh Duta Bahasa Jawa Timur Jessica Maranatha Virgin. Perempuan yang akrab disapa Jeje ini mengajak para siswa untuk lebih bijak dalam berbahasa dan bermedia.
Dia juga memperkenalkan konsep "kata-kata ajaib" seperti maaf, terima kasih, dan minta tolong. Menurutnya, ketiga kata itu sebagai bentuk komunikasi santun yang harus diterapkan baik dalam interaksi langsung maupun digital.
Kegiatan juga dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa mengenai kesopanan dan literasi media. Selain itu, berbagai aktivitas interaktif seperti roleplay, games edukatif, serta makan bersama turut menyemarakkan suasana, menjadikan proses belajar menyenangkan bagi para peserta.
Tim Pengabdian Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) dan Duta Bahasa Jawa Timur serta civitas akademika SDN 3 Sukomulyo Pujon. (Ist)
Kegiatan ini diinisiasi oleh Noveria Anggraeni Fiaji, M.Pd dan didampingi Sekar Arum Nuswantari, S.I.Kom., M.A. sebagai upaya peningkatan literasi media dan berbahasa bagi siswa-siswi sekolah dasar. Selain itu, beragam kegiatan bersifat interaktif ini sebagai bentuk mitigasi terhadap maraknya kekerasan verbal di media digital.
Baca Juga : Hari Pers Nasional 2025 ke-79: Wali Kota Kediri Raih Penghargaan Tokoh Muda Pemberdaya Masyarakat
Menurut Noveria, pihaknya juga melibatkan berbagai pihak dalam ekosistem pendidikan, termasuk guru, wali murid, komite sekolah, pengawas, hingga Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan (Korwildikcam). Kegiatan berlangsung meriah dan mendapat antusiasme tinggi dari siswa.
"Di tengah derasnya arus informasi digital, penting bagi anak-anak untuk dibekali kemampuan memilah informasi yang benar dan bebas hoaks, sekaligus menjaga sopan santun dalam berkomunikasi," ujar Noveria.
Dia berharap, kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya tata krama dan literasi media. Melainkan juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan pendidikan. Dengan semangat gotong royong, kegiatan ini menjadi langkah konkret menuju ekosistem pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkualitas.
"Bersama-sama, kita dapat memperkuat komunikasi, saling memberikan dukungan, dan menyatukan tujuan untuk kemajuan pendidikan di lingkungan sekolah," pungkasnya.