JATIMTIMES - Pendapatan asli daerah (PAD) disebut sudah mulai menunjukkan hasil positif pada sektor pariwisata Kota Batu. Yakni pajak barang dan jasa tertentu (PJBT) pada hotel, restoran, dan hiburan. Pemkot Batu mengklaim, perolehan pajak ketiga sektor pariwisata itu sudah melampaui target triwulan pertama 2025.
"Pajak hiburan yang paling tinggi dengan angka realisasi 32,44 persen atau berkisar Rp 15,3 miliar dari total target Rp 47 miliar," terang Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batu Mohammad Nur Adhim saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Baca Juga : RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (RLPPD) KOTA MALANG TAHUN 2024
Dikatakannya, target realisasi pajak pada triwulan pertama yakni 25 persen. Total pajak daei sektor perhotelan, restoran, dan hiburan sudah melampaui target tersebut.
Pajak restoran disebut sudah menyentuh angka realisasi sebesar 29,25 persen atau berkisar Rp 10,5 miliar dari total target Rp 35,9 miliar. Kemudian pajak hotel sudah terealisasi berkisar 28,46 persen atau Rp 12,9 miliar dari total target Rp 45,5 miliar.
Sebagaimana diketahui, Bapenda Kota Batu tak menaikkan target pajak pariwisata tahun ini. Yakni sebesar Rp 128,8 miliar. Alasannya, lantaran target tersebut tak tercapai pada 2024 lalu.
Oleh karena itu, Adhim meyakini tahun ini capaian pajak pariwisata bisa tercapai 100 persen. Diperkuat, ada sejumlah objek wisata baru yang hadir di Kota Batu. Hal tersebut berpotensi mendorong angka kunjungan wisata juga ikut terdongkrak. Di mana angka kunjungan wisata dinilai paling efektif menaikkan realisasi pajak pariwisata.
Seperti momen Lebaran tahun ini, Kota Batu memanen angka kunjungan wisata saat momen libur Lebaran mencapai 333.051 kunjungan wisatawan. Padahal angka kunjungan pada hari biasanya berkisar puluhan ribu kunjungan saja.
Baca Juga : Pemkab Malang Jadikan Potensi Padi di Desa Kemulan Turen Sebagai Percontohan
Adhim juga menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk terus mengejar potensi realisasi pajak. Di antaranya dengan pemantauan secara masif terhadap sektor wajib pajak (WP).
Sejumlah petugas juga diturunkan langsung ke lapangan untuk pengawasan pada momen high season. Selain itu, dia juga aktif melakukan pendataan sektor potensial WP.
"Tentunya perolehan pajak nantinya juga akan besar," harapnya.
