JATIMTIMES – Suasana malam di Dusun Klampok, Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, berubah panik, Jumat (14/2/2025). Dapur rumah milik Katiyem (69) tiba-tiba terbakar hebat. Api melahap seluruh bangunan berukuran 4x6 meter yang sebagian besar terbuat dari kayu.
Diduga kuat, kebakaran bermula dari bara api pada tungku tradisional yang digunakan untuk merebus jagung. Sisa bara yang belum sepenuhnya padam diduga menyambar kayu bakar dan plastik di sekitarnya. Dalam hitungan menit, api membesar dan menjalar ke seluruh bagian dapur.
Baca Juga : Umat Muslim Waspada Pintu-Pintu Zina di Dunia Maya
"Sore itu saya memang merebus jagung, tapi tungkunya dibiarkan menyala biar tetap hangat," kata Katiyem dengan wajah masih syok.
Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 21.00 WIB. Warga sekitar yang melihat kepulan asap segera berteriak meminta pertolongan. Sejumlah tetangga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun si jago merah terlanjur mengamuk.
Tak lama berselang, dua unit mobil pemadam kebakaran dari Satpol PP Kabupaten Blitar tiba di lokasi. Petugas langsung berjibaku melawan api yang sudah melalap habis dapur.
Kasi Pemadam Kebakaran, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Satpol PP Kabupaten Blitar, Tedi Prasojo, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, Katiyem harus merelakan dapurnya yang kini rata dengan tanah. "Kerugian materiil ditaksir sekitar Rp 5 juta," ujarnya.
Ia mengingatkan agar warga lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat tungku tradisional. "Jangan sampai bara api dibiarkan menyala tanpa pengawasan. Kalau sudah selesai masak, pastikan benar-benar padam," tegasnya.
Baca Juga : Kota Blitar dan Warisan Pemberontakan PETA: Ketika Sejarah Menjadi Pilar Nasionalisme
Kebakaran dapur akibat tungku tradisional memang kerap terjadi, terutama di pedesaan. Kebiasaan meninggalkan bara menyala demi menjaga suhu makanan ternyata bisa berakibat fatal. Untungnya, api tak sempat merembet ke rumah utama atau bangunan lain di sekitar lokasi kejadian.
Warga setempat kini berharap adanya sosialisasi lebih lanjut tentang bahaya kebakaran rumah tangga. "Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua," kata seorang warga yang ikut membantu pemadaman.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kelalaian sekecil apa pun bisa berujung petaka. Sebab, dalam hitungan menit, api yang tak terkendali bisa mengubah segalanya menjadi abu.