JATIMTIMES - Kota Blitar memasuki babak baru dalam kepemimpinannya. DPRD Kota Blitar, Senin (10/2/2025) secara resmi menetapkan pasangan Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih dalam Pilkada Blitar 2024. Dengan penetapan ini, Kota Blitar bersiap menyongsong kebijakan baru di bawah kepemimpinan Mas Ibin—sapaan akrab Syauqul Muhibbin—yang berjanji akan melanjutkan program wali kota sebelumnya, Santoso.
"Saya kira beliau (Santoso) membangun Kota Blitar luar biasa. Prestasinya banyak dan programnya istimewa," ujar Mas Ibin kepada wartawan usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Blitar.
Baca Juga : Gebyar Undian 2025 Graha Bangunan: Hadiah Uang, Smart TV dan Handphone Menanti
Ia menegaskan bahwa pemerintahan barunya akan menjadi kelanjutan dari periode sebelumnya, dengan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran daerah.
Menjabat dalam situasi politik yang dinamis, Mas Ibin menyadari bahwa kepemimpinan daerah harus selaras dengan kebijakan pemerintah pusat. Ia menyebut bahwa program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait efisiensi anggaran, akan menjadi perhatian serius dalam pemerintahannya.
"Kami akan mengefektifkan dan mengefisienkan pemerintahan, sehingga kerja pelayanan publik tetap bagus," tegasnya.
Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar jargon politik, tetapi tuntutan zaman di tengah keterbatasan fiskal daerah. Tak hanya itu, Mas Ibin juga menyinggung rencana reformasi birokrasi yang akan menjadi prioritas dalam pemerintahannya. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
DPRD Kota Blitar memastikan bahwa hasil penetapan ini segera dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Timur. Santoso, wali kota petahana, mengungkapkan bahwa upaya penyampaian ke gubernur sedang dipercepat mengingat jadwal pelantikan pada 20 Februari 2025.
"Saat ini sedang diupayakan disampaikan ke gubernur. Karena pada 20 Februari 2025 akan dilantik di Istana Merdeka bersama 505 kepala daerah terpilih," jelas Santoso.
Baca Juga : Utak-atik Anggaran untuk Efisiensi, Dewan Komitmen Amankan Program Pendidikan dan Kesehatan
Menariknya, setelah pelantikan di Jakarta, para kepala daerah terpilih akan mengikuti retreat di Akademi Militer Magelang—sebuah tradisi baru yang diperkenalkan pada era pemerintahan Prabowo. "Ini yang beda. Mulai era Presiden Pak Prabowo, setelah pelantikan kami harus di-retreatment," kata Mas Ibin.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Adi Santoso, menegaskan bahwa dengan rampungnya proses paripurna ini, tanggung jawab besar kini berada di tangan wali kota dan wakil wali kota terpilih. Ia berharap agar kepemimpinan baru dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Blitar, sekaligus menjunjung prinsip transparansi dalam penggunaan anggaran.
"Kami berharap wali kota dan wakil wali kota terpilih tidak sekadar meneruskan program lama tanpa evaluasi yang jelas. Kontinuitas itu penting, tapi yang lebih penting adalah memastikan program-program yang dijalankan benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Blitar saat ini," tegas Adi Santoso.
Dengan resminya penetapan ini, kini publik menantikan sejauh mana komitmen Mas Ibin dalam menjalankan janji-janjinya. Akankah pemerintahan baru benar-benar melanjutkan program Santoso? Ataukah ada agenda tersembunyi yang belum terungkap? Yang pasti, Blitar akan memasuki era baru, dengan harapan dan tantangan yang menanti di depan mata.
