free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

Drainase Tersumbat Memicu Banjir, Buang Sampah Sembarangan Masih Jadi Persoalan di Kota Batu

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

23 - Jan - 2025, 19:33

Placeholder
Pembersihan drainase di Jalan Kartini area Alun-alun Kota Batu beberapa waktu lalu, ditemukan banyak sampah menyumbat saluran air hingga memicu banjir luapan.(Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Kesadaran menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dinilai masih rendah. Persoalan buang sampah sembarang tempat terlihat masih jadi persoalan setelah temuan-temuan dari dampak bencana banjir beberapa hari terakhir di Kota Batu. Dimana sampah yang menyumbat sejumlah saluran drainase menjadi pemicu banjir luapan.

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menekankan hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa selama peninjauan beberapa titik yang sempat banjir, banyak ditemukan sumbatan drainase dari sampah yang dibuang sembarangan.

Baca Juga : Berkinerja Terbaik Kelola Anggaran Negara, Polres Batu Diganjar Penghargaan KPPN Malang

Mulai dari kasur bekas, bantal, meja dan barang lain yang dibuang menyumbat drainase. Ia juga sempat menunjukkan masih adanya aktivitas membuang sampah di aliran sungai dan anak sungai di Kota Batu.

"Mengurangi sampah itu bukan hanya tugasnya pemerintah. Mengurangi sampah itu kebutuhan kita bersama. Ketika masyarakat tidak peduli dengan sampah, maka tidak akan terkurangi sampah itu," tegasnya saat ditemui, belum lama ini.

Aries mengakui dan menekankan kesadaran masyarakat amat penting untuk menjaga lingkungan. Terlebih seminimal-minimalnya mampu tertib dalam membuang sampah untuk bisa terolah, serta melakukan pemilahan di lingkungan terbawah sampah rumah tangga.

"Prosesnya bagaimana di lingkungan paling terendah itu bisa memilah sampah. Mana sampah basah dan kering. Kalau itu sudah dipilah, maka pengelolaan sampah ini lebih mudah. Bukan hanya di TPA tapi di TPS3R. Karena membutuhkan waktu yang lebih singkat," katanya.

Jika sampah masih terus dicampur dan tidak diolah sebelumnya, sambung Aries, maka pengolahan sampah yang ada akan dua kali kerja. Baik TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan di TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle).

Menurut dia, tidak ada daerah yang bisa berhasil tanpa keterlibatan masyarakat. Di Indonesia sampah pada semua daerah masih menjadi permasalahan. Meskipun, Pemkot sudah berupaya melakukan penambahan daya gedor pengolahan sampah di Kota Batu dengan dua Insinerator baru.

Pihak Pemkot juga melakukan manajemen operasional TPA dengan tiga Insinerator untuk bisa berproses selama 24 jam dengan penambahan jam kerja. Sehingga, selain penanganan sampah yang datang ke TPA sampai habis, juga memproses pengurangan gundukan sampah di TPA sebelumnya.

Baca Juga : Bupati Malang Bina Pengelola Pariwisata, Ajak Agen Travel Kenalkan Potensi Wisata

"TPA kerjanya 24 jam. Karena kita ingin maksimalkan supaya sampah bisa terproses dengan maksimal. Selain yang kita kerjakan (sampah masuk) kita kurangi sampah di TPA itu. Kita keruk kita pilah dan kita masukkan lagi di mesin," jelasnya.

Ia juga berharap, dengan tambahan mesin incenerator di Kelurahan Dadaprejo dan Sisir dapat membantu percepatan penyelesaian sampah di Kota Batu dan pengurangan sampah di TPA.

Kembali menyinggung soal kesadaran lingkungan, Aries mengajak masyarakat turut berkontribusi. Untuk tidak membuang sampah sembarangan, juga melakukan upaya pemilahan dari rumah. Ia pun menyontohkan budaya malu membuang sampah sembarangan pada negara maju seperti Singapura dan Malaysia. Yang mana juga ditambah aturan ketat.

"Kenapa Singapura dan Malaysia bisa rapi, karena orang malu budayanya buang sampah sembarangan. Penekanannya juga ada dengan denda semahal mungkin," sebutnya.

"Kalau lewat di Brantas itu ada sampah yang nyangkut di pipa. Begitu orang tidak peduli dengan lingkungan. Saya miris melihat orang-orang yang tidak menjaga kotanya sendiri. Sekarang bagaimana cara kita bisa sama-sama (menjaga lingkungan)," imbuh Aries.


Topik

Lingkungan Sampah Kota Batu banjir



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Sri Kurnia Mahiruni