JATIMTIMES - Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja di TPA Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (18/1/2025). Pada kunjungannya kali ini, Dody merasa terkesan dari kunjungan pertamanya di TPST Banyumas, Jawa Tengah.
Dody mengatakan bahwa TPA Supit Urang bisa dikatakan kelas super VVIP. Berdiri di tanah 32 hektare, TPA yang berada di perbatasan Kota Malang ini tertata dengan baik.
Baca Juga : Penutupan Sementara Pendakian Ranu Kumbolo Diperpanjang hingga 8 Februari 2025
“TPA ini sudah kelas super VVIP, bagus banget. 32 hektar, tertata dengan baik mana tempatnya dan segala macam. Sehingga apabila ada penambahan manusia di Kota Malang tetap aja TPA, TPS ini bisa berfungsi dengan baik,” kata Dody.
Dody pun memuji kinerja yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang dipimpin Penjabat Wali Kota Iwan Kurniawan. Karena juga telah menyiapkan untuk TPST yang hasil akhirnya RDF untuk semen dan PLTU akan dimulai pada 2026.
“Ini kami diskusi, kira-kira apa yang bisa kami support disamping kalau ada kebutuhan di Kota Malang yang bisa kita support ya kita support lah. Mumpung masih ada waktu sebelum kita masuk secara negara kan ada perubahan proposal anggaran baru sekitar bulan Maret, April, sehingga harus kita masukkan. Sambil diskusi yang lain,” beber Dody.
Menurut Dody, TPA Supit Urang, Kota Malang patut menjadi percontohan pengelolaan sampah di seluruh Indonesia. Karena secara penataan dan pengerjaan didalamnya telah tertata dengan baik.
“Seperti kemarin di Banyumas saya langsung ketemu menghadap Pak Menteri Lingkungan Hidup dan beliau juga sangat senang. Ini mesti Pak Menteri Lingkungan Hidup dibawa kesini lagi. Ini harusnya udah punya Menteri Lingkungan Hidup. Karena kalau PU hanya membangun fisik,” tambah Dody.
Baca Juga : Turun 0,23 Persen Poin, Jumlah Penduduk Miskin Jatim Masih Tebanyak di Indonesia
Di balik pengelolaan sampah yang baik di TPA Supit Urang, Dody mengaku yang utama adalah kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah dari rumah. Karena hal itu berkaitan dengan kesehatan dan masa depan.
“Pentingnya mengelola sampah dengan baik dan benar untuk kesehatan, untuk anak cucu kita semua. Itu yang paling penting. Dan itu tugas pokok fungsinya ada di Pemkot Malang dan itu suatu hal yang tidak bisa dihitung dengan uang. Kalau ini kan bisa dihitung dengan uang, satu meter dua meter. Nah itu tugas Pak Pj Wali Kota, pak kepala dinas,” papar Dody.
“Mengedukasi manusia itu paling susah. Makanya kita tahu guru adalah pahlawan tanpa tanda saja, nah ini sebabnya tanpa masyarakat Kota Malang mensupport tidak bisa jadi begini,” imbuh Dody.
