free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Inspiratif! Produk Hiasan Bunga Kering dari Galari Rustic Poncokusumo Tembus Filipina dan Malaysia

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Nurlayla Ratri

16 - Jan - 2025, 18:30

Placeholder
Pemilik galari rustic Dedi Setiawan saat ditemui di rumah produksinya yang berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (15/1/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bunga kering dan limbah pakan ternak berubah menjadi hiasan estetik di Galari Rustic. Bahkan, produk yang berasal dari Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ini telah merambah pasar internasional. 

Produsen sekaligus pemilik Galari Rustic, Dedi Setiawan menceritakan sekilas perjalanannya merintis usaha hiasan estetik ini. Dia memanfaatkan bunga kering dan limbah pakan ternak ini sejak tahun 2019 lalu. 

Baca Juga : Ditinggal Main Game, Pengunjung Rental PS Jadi Sasaran Curanmor

Dedi mengaku, membuat hiasan dengan memanfaatkan bunga kering dan limbah pakan ternak awalnya coba-coba. Sebab, dirinya bersama masyarakat lainnya masih belum memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang pasti. 

"Awal merintisnya tahun 2019. Itu karena kita nggak ada kerjaan jadi coba-coba dulu. Kita cari sendiri di hutan, coba kita pasarkan," ungkap Dedi kepada JatimTIMES.

Ketika awal dirintis, usaha pembuatan hiasan dari bunga kering dan limbah pakan ternak ini masih digeluti oleh satu perajin saja. Tetapi, lambat laun, masyarakat di Desa Pandansari mulai menggeluti usaha yang sama sehingga jumlah perajin semakin banyak. 

Selain itu, Dedi juga bersyukur, dengan semakin banyaknya perajin yang membuat hiasan dari bunga kering dan limbah pakan ternak, dapat menyerap tenaga kerja yang berasal dari wilayah sekitar Desa Pandansari. Artinya, dengan usaha pembuatan hiasan dari bunga kering dan limbah pakan ternak ini dapat mengentaskan pengangguran di Kabupaten Malang, khususnya di Desa Pandansari. 

"Dulu awalnya yang jual satu orang. Alhamdulillaah sekarang sudah 25 orang perajin yang menjual. Setiap perajin rata-rata memiliki anak buah sekitar 12 sampai 14 orang yang berasal dari daerah sekitar sini," jelas Dedi. 

Menurut Dedi, untuk pemenuhan bahan baku, dirinya memberdayakan masyarakat sekitar. Mereka bersedia untuk mencari bahan baku ke hutan ataupun ke peternak. Hal itu dilakukan agar usaha yang digelutinya dapat memberikan manfaat kepada orang banyak. 

"Pemenuhan bahan baku tidak sulit. Karena kita memberdayakan orang-orang di sekitar sini. Ini kan limbah pakan ternak semua ini. Kalau rumputnya buat pakan ternak, bunga keringnya bisa dikeringkan ya kita keringkan," tutur Dedi. 

Untuk produk yang dihasilkan seperti hiasan vas bunga, cermin, pot bunga, dan lain sebagainya untuk diletakkan di dalam rumah, hotel maupun untuk dekorasi pernikahan. Dedi menyebut, produk hiasan dari bunga kering dan limbah pakan ternak ini dibanderol dengan harga paling murah Rp 55 ribu dan paling mahal Rp 200 ribu. 

Baca Juga : Bupati Sanusi Perintahkan Tiga OPD untuk Fasilitasi Perajin Kriya di Poncokusumo Malang

"Pendapatan per bulan omzet kotor bisa sampai Rp 100 juta itu tergantung rezekinya dan ramainya. Sampai sekarang masih ramai dan tergantung pintar-pintarnya berkreasi," kata Dedi. 

Dedi mengaku, produk hiasan dari bunga kering dan limbah pakan ternak ini telah menjangkau daerah di seluruh Indonesia. "Penjualannya ke seluruh Indoneaia. Terus juga sudah tembus Filipina dan Malaysia itu lewat shopee. Orang Amerika juga belanja ke sini dan diekspor sendiri," terang Dedi. 

Pihaknya menyebutkan, untuk memasarkan produk hasil kreasinya bersama masyarakat dengan memanfaatkan berbagai e-commerce yang ada. Mulai dari Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, hingga Lazada. 

Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai kepedulian dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terkait pengembangan usahanya, Dedi mengaku masih baru pertama kali pada Rabu (15/1/2025) kemarin menerima kunjungan secara langsung dari Bupati Malang HM. Sanusi ke tempat usahanya. 

"Kalau kunjungan (Bupati Malang HM. Sanusi) baru hari ini. Peran pemerintah menyambungkan. Kalau ada kegiatan, pembinaan, pemberdayaan atau bantuan yang lain. Waktu ada promosi, pemerintah hadir umtuk ikut serta mempromosikan produk umkm dan tiap ada pameran itu produknya mesti dibawa," pungkas Dedi.


Topik

Ekonomi Galari Rustic Poncokusumo Malang hiasan estetik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Nurlayla Ratri