JATIMTIMES - Mulai hari ini Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram mengalami kenaikan menjadi Rp 18 ribu di tingkat pangkalan se-Jawa Timur, Rabu (15/1/2025). Naiknya harga elpiji ini tentu berimbas pada produksi keripik tempe di Kampung Tempe Sanan, Kota Malang.
Apalagi di sana, 80 persen dari sekitar 500 produsen kripik tempe merupakan pengguna elpiji. Sisanya menggunakan biogas dan kayu bakar. Para pelaku usaha rata-rata menggunakan 3-5 tabung gas elpiji melon setiap harinya sesuai kapasitas produksi.
Baca Juga : Polresta Malang Kota Imbau Waspadai Penipuan Berkedok Makan Bergizi Gratis
“Sangat berdampak tentunya, karena tabung elpiji 3 kilogram sangat dibutuhkan oleh pengrajin keripik tempe Sanan,” ungkap Ketua Pokdarwis Kampung Tempe Sanan, Dra Trinil Sri Wahyuni.
Biasanya jika kenaikan cukup signifikan, para pelaku usaha itu harus putar otak. Yakni mengurangi jumlah satu atau dua keping tempe dalam satu kemasan produk.
Hal ini dilakukan agar pelaku usaha tak perlu menaikan harga keripik. Tapi, kalau memang harga bahan baku seperti tepung, telur, minyak naik, kalau terpaksa naik ya sudah naik,” imbuh Trinil.
Saat ini harga satu kemasan kripik tempe rata-rata Rp 6 ribu - Rp 6.500 dengan berat 100 gram. Kenaikan harga terjadi terakhir kali saat jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 lalu yang rata-rata masih Rp 5.500 setiap bungkusnya.
Meski demikian, kenaikan harga elpiji ini tidak menjadi masalah, asalkan ketersediaan tidak langka. Seperti yang diungkapkan pelaku usaha kripik tempe Sanan, Laili Afrida.
Setiap harinya, Laili membutuhkan sekitar 3 tabung elpiji untuk menghasilkan 57-60 bungkus kripik tempe. “Gak apa-apa naik, yang penting barang (elpiji 3 kg) ada,” ujar Laili.
Baca Juga : Beli Bibit dari Lapas, Lulusan Pertanian Nekat Budidaya Ganja dan Produksi Ganja Kering di Atap Rumah
Adanya kenaikan harga elpiji tidak akan membuatnya menaikkan harga produk kripik tempenya. Terlebih, produknya sudah sempat naik dari Rp 5.500 saat ini menjadi R p6.500.
“Pembeli saya Alhamdulillah tidak kesulitan, karena pelanggan sudah tahu rasa produk saya, malah kata pelanggan saya kalau harganya dinaikkan tidak menolak asalkan bahan baku jangan dikurangi,” tutup Laili.
Sedang, kenaikan HET LPG 3 kg ini diputuskan sebesar Rp 18 ribu per tabung elpiji 3 kg yang sebelumnya Rp 16 ribu sesuai dengan ketentuan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur. Dengan Surat SK Gubernur Jawa Timur Nomor: 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 yang diterbitkan pada 24 Desember 2024.