JATIMTIMES - Muhamad Azhar, seorang mahasiswa Agribisnis dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, bukan sekadar peserta program student exchange. Di bawah naungan program AIMS (ASEAN International Mobility Student), ia tidak hanya mendalami bidang Biological and Agricultural Engineering di Universiti Putra Malaysia (UPM), tetapi juga berkontribusi secara nyata bagi pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Lahir dan besar di Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Azhar menjadikan pengabdian sebagai misinya selama tinggal di negeri jiran. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui Sanggar Bimbingan Puchong Perdana, sebuah inisiatif yang didukung oleh PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) Malaysia dan Sarbumusi (Serikat Buruh Muslimin Indonesia) Dewan Pimpinan Cabang Istimewa (DPCI) Malaysia.
Baca Juga : Suara Tangis dan Ritual Aneh Warnai Relokasi Makam di Siraman Blitar
Membangun Identitas Kebangsaan
Azhar percaya bahwa anak-anak PMI yang tumbuh di luar negeri harus tetap memiliki rasa cinta tanah air dan identitas kebangsaan. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), ia merancang Modul Pendidikan Kewarganegaraan yang inovatif. Dalam program ini, anak-anak diajarkan nilai-nilai nasionalisme melalui berbagai aktivitas seperti menyanyikan lagu kebangsaan, latihan baris-berbaris, dan senam pagi.
"Anak-anak tidak hanya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Yalal Wathan, tetapi juga lagu Negaraku sebagai bentuk penghormatan kepada Malaysia," jelas Azhar kepada media ini, Selasa (14/1/2025). Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk menanamkan rasa cinta tanah air, bahkan ketika mereka tinggal jauh dari tanah kelahiran.
Menurut Azhar, pendekatan ini efektif untuk memperkuat identitas keindonesiaan anak-anak PMI. “Meski mereka besar di luar negeri, mereka tetap harus memiliki rasa bangga terhadap Indonesia,” tambahnya.
Pendidikan Berbasis Keberlanjutan
Selain memperkuat rasa nasionalisme, Azhar juga memperkenalkan Program Pengenalan Alam sebagai Media Pembelajaran. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan menanam sayuran mulai dari memilih bibit, menyiapkan media tanam, hingga merawat tanaman.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga mengajarkan nilai keberlanjutan, kesabaran, dan kerja keras,” kata Azhar. Ia berharap pengalaman ini akan menjadi bekal bagi anak-anak untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan keterampilan yang bermanfaat di masa depan.
Azhar juga mendorong anak-anak untuk berkolaborasi dalam kelompok kecil, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. “Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar untuk bekerja sama, berbagi tanggung jawab, dan menghargai proses,” ujarnya.
Menyulut Harapan Baru
Dedikasi Azhar diakui oleh berbagai pihak, termasuk orang tua anak-anak PMI dan komunitas Indonesia di Malaysia.Selain itu, dukungan dari PCINU dan Sarbumusi menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak PMI, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antarbangsa,” ujar Azhar.
Baca Juga : Kenaikan Retribusi Parkir Berlangganan, Dishub Kabupaten Blitar Targetkan Rp 11 Miliar
Azhar tidak berhenti pada program yang telah berjalan. Ia bercita-cita untuk mengembangkan kegiatan yang lebih komprehensif, termasuk pelatihan keterampilan digital dan pengenalan teknologi bagi anak-anak PMI.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai komunitas PMI di seluruh dunia. Pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih baik,” harap Azhar.
Ia juga mengajak mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam program-program serupa. “Mahasiswa memiliki peran penting dalam membawa perubahan, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat,” tambahnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Muhamad Azhar adalah cermin dari dedikasi dan semangat seorang pemuda yang ingin memberikan kontribusi nyata bagi bangsanya, meskipun berada di luar negeri. Ia menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya soal menguasai ilmu, tetapi juga bagaimana membagikannya untuk membantu orang lain.
“Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk membantu orang lain akan memberikan dampak besar di masa depan,” tutup Azhar dengan senyum optimis.
Melalui dedikasi dan komitmennya, Azhar menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berkontribusi, di manapun mereka berada.