JATIMTIMES - Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari akan mengembangkan 600 ekor sapi impor dari para investor melalui kerja sama Kementerian Pertanian RI bersama investor dalam program investasi pengembangan sapi perah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Agung Suganda. Menurut Agung, BBIB Singosari yang berstatus badan layanan umum juga turut berpartisipasi dalam rangka investasi pengembangan sapi perah di Indonesia.
Baca Juga : Wamentan Tinjau Kesiapan BBIB Singosari untuk Lokasi Investasi Pengembangan Sapi Perah Impor
Agung mengatakan, bahwa BBIB Singosari telah siap untuk menjadi lokasi investasi pengembangan sapi perah. Terlebih lagi, di tahun 2025 ini BBIB Singosari sudah menyiapkan kapas8tas 600 ekor sapi. Sebanyak 100 ekor sapi di antaranya nanti akan menempat kandang yang sebelumnya digunakan untuk kandang pejantan sqpi bul.
"Jadi totalnya bisa 600 ekor dan kalau rata-rata saja 25 liter susu per ekor per hari, ini bisa kita hasilkan kalau 500 atau 600 ekor itu kan berarti sekitar 18 ton per hari dan ini tentu akan bisa membantu penyediaan susu segar dalam negeri," ungkap Agung kepada JatimTIMES.com, Selasa (7/1/2025).
Menurut Agung, prohram investasi pengembangan sapi perah ini ke depan berpotensi dapat menenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Pasalnya, saat ini pemerintah masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan susu sapi.
"Kita semua tahu saat ini kita masih mengimpor kurang lebih sekitar 80 persen untuk kebutuhan reguler apalagi ditambah dengan program minum susu yang tentu juga akan menambah jumlah permintaan produksi susu segar nasional kita," tutur Agung.
Terlebih lagi, kerja sama melalui program investasi pengembangan sapi perah yang dilakukan oleh PT. Tempo Scan Pacific Tbk akan mendatangkan 600 ekor sapi perah di BBIB Singosari. Hal ini merupakan kabar baik untuk perkembangan populasi sapi dan produk turunannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Tadi owner dari PT Tempo Scan Pacific datang ke sini yang berencana untuk bekerja sama dengan BBIB Singosari dan rencananya mereka nanti mendatangkan sapinya dan BBIB Singosari yang akan memelihara dan susunya nanti akan diambil oleh PT Tempo Scan Pacific untuk diolah menjadi produk minuman susu, susu UHT," beber Agung.
Baca Juga : Jelang Panen Raya, Mentan Soroti Stabilitas Harga Gabah dan Normalisasi Irigasi
Lebih lanjut, Agung menegaskan, bahwa kerja sama program investasi pengembangan sapi perah ini terbuka bagi semua investor yang akan berinvestasi berupa sapi perah ataupun sapi pedaging.
"Sebetulnya bukan hanya Tempo Scan saja yang sudah datang kesini ya ada beberapa calon investor yang lain Intinya semakin cepat membuat MOU itu yang akan berjalan," kata Agung.
Sementara itu, Kepala BBIB Singosari Akbar mengatakan, pihaknya berupaya merespons cepat keinginan dari PT. Tempo Scan Pacific Tbk yang akan mendatangkan 600 ekor sapi perah dari luar negeri untuk dikembangkan di BBIB Singosari.
"Kami sudah siapkan areanya dengan potensi pakan, air yang sangat baik, juga kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk pemeliharaan sapi perah. BBIB Singosari sangat siap untuk mendukung investasi pengembangan sapi perah, terutama sebagai upaya peningkatan produktifitas susu nasional," pungkas Akbar.
