free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Pameran Kolaborasi Decode, Kala Seniman Malang Raya Ditantang Berkarya di Luar Kebiasaan

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Jan - 2025, 15:41

Placeholder
Pameran bertajuk "Decode" digelar di Galeri Raos Kota Batu melibatkan 30 seniman yang ditantang menyuguhkan sesuatu di luar kebiasaan berkarya masing-masing. (Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - 31 karya dalam pameran kolaborasi tersaji di Galeri Raos, Batu, mulai 30 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025. Sebuah pameran tahunan dari Yayasan Pondok Seni Batu itu melibatkan seniman Malang Raya. Mereka ditantang menyuguhkan sesuatu yang di luar kebiasaan berkarya.

Pameran bertajuk "Dekode" hadir sebagai ruang eksplorasi dan tantangan kreatif bagi para seniman untuk melampaui batasan kebiasaan mereka. Dengan mengusung tema pemecahan kode dan penciptaan simbol, pameran ini mendorong seniman untuk menggali bahasa visual personal dan menghubungkannya dengan elemen-elemen visual yang muncul dari interaksi mereka dengan dunia luar. 

Baca Juga : Benarkah Makan Cokelat Bikin Bahagia? Ini Penjelasan Dokter

Hasil proses kreatif para seniman tergambar dari banyaknya keunikan dari masing-masing karya. Seperti instalasi berjudul Life Practice Death dari Adam Dardiri, menggunakan media yang tak biasa yakni telur, benang, songkok, dan pelepah bambu. Tampak karyanya memvisualisasikan benang merah di antara telur dan songkok sebagai simbol perjalanan hidup manusia.

"Karya ini ingin mengingatkan manusia dari mana berasal dan ke mana kita akan kembali setelah kematian," tulis Adam Dardiri dalam deskripsi karyanya.

Karya lain, berjudul The Playing Mantis dari Ara W, menampilkan lukisan akrilik dengan gambaran serangga belalang sebagai metafora manusia yang ada di puncak rantai makanan. Manusia yang tergambar seperti belalang yang selalu menengadah layaknya berdoa. Di waktu yang sama saling rakus dan memiliki sifat hipokrisi.

.

Salah satu karya yang cukup unik disuguhkan perupa Fadjar Junaedi. Goresan akrilik pada kanvas berukuran 1 meter persegi berjudul 'Angry Mom' menggambarkan lingkungan sehari-hari pada anak yang punya banyak hal tak terduga. Bercerita tentang seorang ibu yang sedang marah, karena keanekaragaman kelakuan anak- anaknya, tentang pelajaran sekolah yang jawabannya keliru atau salah.

"Tentang piring dan pakaian yang kotor, pokoknya tentang segala yang membuat ibu menjadi marah. Ada kenangan masa kecil disitu, tentang ibuku, dan itu menjadi sedikit obat rindu," tulis Fadjar.

Ia keluar dari kebiasaan dengan membuat karya yang lebih mengarah ke aliran realis. Dibumbui dengan kejenakaan visualisasi banyak jawaban tugas sekolah anak yang jenaka jika dibaca dan dipahami maksudnya. Fadjar sengaja membuatnya dengan jujur dan mudah dicerna untuk memperkaya interaksi dengan audiens.

..

Diceritakan Ara Waf, salah satu perupa yang juga panitia pameran, Decode mengajak para seniman untuk merefleksikan dinamika permasalahan-permasalahan post modern yang berdampak pada proses kreatif mereka. Melalui tiga pendekatan utama yakni eksplorasi teknik dan gaya, eksplorasi wacana, dan eksplorasi media.

Baca Juga : Mahasiswi Fisika UIN Maliki Malang Raih Prestasi di Konferensi Energi

"Pameran ini menantang para seniman untuk menciptakan karya yang melibatkan inovasi dan transformasi. Setiap pendekatan menjadi sarana bagi seniman untuk menggali dan memaknai hubungan antara kebiasaan dan inovasi, antara identitas pribadi dan dinamika global, serta antara kode lokal dan universal," jelasnya.

Tak hanya menjadi sebuah perayaan akhir tahun atas perjalanan artistik para seniman, Decode juga menjadi panggilan untuk refleksi yang lebih dalam. Isu-isu globalisasi, perubahan identitas, dan marginalisasi budaya lokal menjadi topik yang membuka ruang bagi seniman untuk mengartikulasikan gagasan dan pengalaman mereka melalui simbol-simbol visual.

"Ada 31 karya seniman dari Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang, mulai dari kraya lukis sampai seni media baru. Persiapannya sekitar dua bulan dengan karya yang relatif baru di tahun 2024 semua," kata dia. 

Sebanyak 15 karya merupakan hasil dari seniman undangan, 15 seniman lain adalah hasil kolaborasi yang dibuka melalui submisi sekitar dua bulan sebelum pembukaan. Karya-karya submisi kemudian dikurasi dan ditampilkan yang paling sesuai dengan tema dan konsep oameran Decode Yayasan Pondok Seni Batu.

"Dekode diharapkan tidak hanya menjadi ajang presentasi karya, tetapi juga ruang kolaborasi dialog, dan inovasi yang memperkaya wacana seni dan budaya dalam lanskap saat kini," imbuh Ara.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya Pameran Seni pameran lukisan Galeri Raos Kota Batu Yayasan Pondok Seni Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Hiburan, Seni dan Budaya

Artikel terkait di Hiburan, Seni dan Budaya