JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat Jawa Timur terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 10 Januari 2025.
Selain karena sudah memasuki musim hujan dan beberapa wilayah telah berada di musim puncak hujan, cuaca ekstrem juga disebabkan oleh beberapa fenomena. Seperti gelombang atmosfer low frequency, aktifnya Monsun Asia, serta terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur.
Baca Juga : Sambang Desa, Bupati Sanusi Tebar Bibit Ikan Nila di Sananrejo Turen
"Adanya fenomena gelombang atmosfer seperti Low Frequency yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur. Kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan," tulis akun resmi BMKG Juanda, @infobmkgjuanda, dikutip Jumat (3/1/2025).
"Selain itu diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur," tambah keterangannya.
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, di antaranya adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari Instagram @infobmkgjuanda:
• Kabupaten Bojonegoro
• Kabupaten Tuban
• Kabupaten Ngawi
• Kabupaten Magetan
• Kabupaten Ponorogo
• Kabupaten Pacitan
• Kota dan Kabupaten Madiun
• Kabupaten Trenggalek
• Kabupaten Tulungagung
• Kabupaten Nganjuk
• Kota dan Kabupaten Kediri
• Kabupaten Jombang
• Kabupaten Lamongan
• Kota dan Kabupaten Blitar
• Kota dan Kabupaten Mojokerto
• Kabupaten Gresik
• Kota Batu
• Kota Surabaya
• Kabupaten Sidoarjo
• Kota dan Kabupaten Pasuruan
• Kota dan Kabupaten Malang
• Kabupaten Lumajang
• Kota dan Kabupaten Probolinggo
• Kabupaten Situbondo
• Kabupaten Bondowoso
• Kabupaten Jember
• Kabupaten Banyuwangi
• Kabupaten Bangkalan
• Kabupaten Sampang
• Kabupaten Pamekasan
• Kabupaten Sumenep
BMKG juga menekankan agar masyarakat di daerah dengan topografi curam, seperti pegunungan atau lereng tebing, meningkatkan kewaspadaan karena risiko tanah longsor dan banjir bandang cukup tinggi.
Baca Juga : Bupati Sanusi Sambang Desa, Tinjau Berbagai Potensi Ekonomi di Kecamatan Turen
BMKG memberikan sejumlah langkah antisipasi untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem ini:
• Masyarakat diminta untuk terus memperbarui informasi melalui laman resmi BMKG Juanda: stametjuanda.bmkg.go.id.
• Peringatan dini juga dirilis setiap 2–3 jam melalui media sosial BMKG di @InfoBMKGJuanda.
• Hindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, terutama di area terbuka atau dekat pohon besar.
• Periksa lingkungan sekitar, pastikan tidak ada pohon rapuh atau struktur bangunan yang berpotensi tumbang.
• Pastikan kendaraan siap menghadapi jalan licin dan genangan air yang dapat mengganggu perjalanan.
Untuk mempermudah akses informasi, masyarakat dapat menghubungi BMKG melalui:
• Telepon 24 jam: (031) 8668989
• WhatsApp: 0895800300011
• Media Sosial: @InfoBMKGJuanda.