JATIMTIMES - Polres Batu melakukan penyelidikan terkait peristiwa tanah longsor dan robohnya bangunan vila di Desa Oro-Oro Ombo. Peristiwa yang terjadi Senin (30/12/2024) malam itu menyebabkan enam orang wisatawan asal Bekasi, Jawa Barat, jadi korban. Polisi kini melakukan pendalaman hingga menggali keterangan pengembang vila dan saksi lain.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menegaskan akan mendalami penyebab vila roboh. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk pemilik villa.
Baca Juga : Investigasi Longsor yang Sebabkan Vila Roboh di Batu, Pj Wali Kota Evaluasi Izin dan Faktor Lingkungan
Pemeriksaan itu dilakukan mengingat dugaan vila dibangun di atas saluran drainase atau gorong-gorong. Disinyalir ketika intensitas hujan deras dan debit air meningkat, saluran air tergerus dan membawa dampak pada tanah di atasnya.
''Saat ini kami masih fokus penanganan korban. Sembari kita akan dalami lagi faktor penyebab vila roboh ini. Kita sudah memeriksa pemilik vila dan saksi-saksi lain,'' tegas Andi, Selasa (31/12/2024).
Andi memastikan Polres Batu bekerja secara maraton dalam penyelidikan kejadian vila roboh ini. Meski diketahuinya, vila yang mengalami longsor berukuran tak seberapa besar. Namun risiko yang ditimbulkan dari robohnya bangunan sangat tinggi.
"Memang vila tidak terlalu besar berukuran 15 x 8 meter persegi. Selain faktor hidrometeorologi, penyebabnya masih kita dalami lebih lanjut. Pemilik sudah kita minta keterangan, termasuk saksi yang lain," ujar kapolres.
Ke depan, Polres Batu mendorong pemkot lebih tegasbdalam administrasi perizinan vila hingga aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Andi menekankan penanganan serius terhadap kejadian ini agar tidak terulang di kemudian hari.
''Ke depan terkait penataan perizinan pembangunan vila-vila ini harus ditertibkan lagi. terutama yang berdiri di atas tanah berpotensi bencana,'' tambah Andi.
Perhatian serupa juga disampaikan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. Menurut Aries, kejadian ini menjadi pelajaran berharga dalam upaya pencegahan bencana, terutama melakukan perbaikan saluran drainase dan pembangunan infrastruktur penahan tanah yang memadai.
Ia berharap para pengembang lebih memperhatikan sisi keamanan dan kenyamanan dalam proses pembangunan perumahan maupun vila.
Baca Juga : Atap Rumah Ambruk Sebabkan 1 Korban Luka di Pagelaran Malang
"Pengembang tidak boleh hanya melihat dari segi keuntungan. Namun juga harus melihat sisi terkait lingkungan, sarana prasarana yang ada dan terutama tidak menutup saluran-saluran yang menjadi bagian dari fasilitas umum," ucap Aries secara terpisah.
Aries juga telah meminta kepada dinas terkait di Kota Batu untuk melakukan pengecekan ke perumahan dan vila-vila agar mampu mendeteksi dini risiko serupa untuk bisa segera dilakukan penanganan.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa tanah longsor dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi, debit air yang meningkat, dan tersumbatnya saluran drainase. Material longsoran menimpa satu unit vila, menyebabkan bangunan roboh dan memutus akses jalan akibat robohnya tiang listrik dan telepon.
Kejadian itu sekitar pukul 19.15 WIB di Vila Manzara, RT 2 RW 3, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Korban terdiri dari enam orang satu keluarga yang tengah berlibur di Vila Manzara. Keenam korban yang mengalami luka-luka dievakuasi dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu.
Terbaru, korban telah dipindahkan dari ruang IGD ke kamar rawat inap. Oleh Pemkot Batu, korban yang merupakan keluarga asal Bekasi Jawa Barat itu juga diberikan fasilitas untuk melanjutkan menikmati liburan pergantian tahun.