JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk memberikan perhatian serius pada pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, geliat UMKM memiliki peranan penting pada pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang pun menjadi tertinggi di tahun 2023. Yakni pada angka 6,09 persen
Baca Juga : Tahun Baru 2025 Tingkat Keterisian Hotel Diprediksi 90 Persen di Kota Malang
"Faktor utama yang menopang pertumbuhan ini adalah usaha makanan dan minuman, akomodasi, serta transportasi. UMKM kita ada banyak dan itu didominasi oleh pekerja lokal yang memiliki kontribusi besar,” ujar Eko.
Kendari demikian, dirinya menjelaskan mengenai detil terkait kontribusi UMKM terhadap PDRB tahun 2024 menurutnya masih belum final. Sebab, saat ini masih dalam proses penghitungan. Namun, di semester ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 10 persen dari pendapatan.
"Indikator ini menunjukkan masyarakat Kota Malang mulai bergerak. Apalagi ekonomi mikro itu sangat berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan, stunting, hingga pengangguran,” tutur Eko.
Atas kondisi tersebut, dirinya mengatakan bahwa pada tahun 2025 mendatang, Diskopindag akan memprioritaskan sektor UMKM. Termasuk juga mengenai UMKM naik kelas dari mikro kecil dan sebagainya.
Baca Juga : Gandeng PHRI, Produk UMKM Kota Malang Disediakan Etalase di Hotel dan Restoran
"UMKM kecil akan kita genjot karena sektor ini menopang perekonomian besar suatu daerah,” jelas Eko.
Dirinya juga berharap agar hal tersebut dapat diikuti dengan penguatan pada sektor UMKM dan regulasi yang mendukung, Kota Malang dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inklusif.
