JATIMTIMES - Puncak perayaan sekaligus libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) menjadi momen bagi masyarakat untuk berlibur. Sementara Malang Raya sebagai wilayah yang terkenal dengan panorama geografisnya, turut menjadi salah satu jujukan wisatawan, baik lokal Malang Raya maupun nasional bahkan mancanegara.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, sepanjang tahun 2023 ada 1,1 juta wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Sedangkan menurut data BPS Kota Batu, ada 9,4 juta wisatawan sepanjang tahun 2023. Sementara di Kabupaten Malang , ada 3,1 juta wisatawan yang datang ke Kabupaten Malang.
Baca Juga : Kuatkan Internal, KONI Kota Malang Siap Sambut Porprov IX 2025 dengan Prestasi
Terkait hal ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Puguh Wiji Pamungkas turut memberikan tanggapan. Menurut pria asli Malang ini, terhadap potensi wisata di Malang Raya yang sangat besar tersebut, dibutuhkan rekayasa jalur transportasi.
"Tujuannya agar tetap memberikan kenyamanan dan experience yang baik kepada para wisawatan yang datang ke Malang Raya," ujar Puguh dalam konfirmasinya kepada JatimTIMES, Minggu (29/12/2024).
Puguh menambahkan, potensi wisata yang ada di Malang Raya bukan hanya sekadar menjadi driver penggerak perekonomian. Sehingga dibutuhkan rekayasa jalur transportasi yang memadai.
"Sehingga tidak terjadi potensi kemacetan, penumpukan kendaraan dan bahkan kendala parkir," ujar politisi yang kini juga menjabat sebagai sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jatim ini.
Baca Juga : Musim Libur Nataru, Dishub Kota Batu Pastikan Tetap Berlakukan Satu Arah Jalur Klemuk
Sebaliknya, sambung Puguh, kalau tidak dicarikan jalan keluar, potensi wisata di Malang Raya justru akan menimbulkan kemacetan parah yang kerap terjadi saat puncak liburan. Dampaknya, memberikan experience negatif kepada para wisatawan.
"Oleh karenanya diperlukan skema rekayasa jalur transportasi, terutama saat puncak liburan seperti sekarang ini", pungkas Puguh.
