free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

WHO Kecam Serangan Israel terhadap Fasilitas Kesehatan Gaza, Serukan Gencatan Senjata

Penulis : Anisa Tri Saraswati - Editor : Dede Nana

28 - Dec - 2024, 19:42

Placeholder
Ambulans yang hancur di depan Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara. (Foto: AFP)

JATIMTIMES - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras ‘pembongkaran sistematis’ sistem kesehatan yang dilakukan oleh Israel, menyebutnya sebagai hukuman mati bagi puluhan ribu warga Palestina yang bergantung pada layanan medis, melalui unggahan di media sosial X pada Sabtu (28/12). Rumah sakit besar terakhir di Jalur Gaza utara, Rumah Sakit Kamal Adwan, telah berhenti beroperasi setelah operasi militer oleh tentara Israel.

Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas pada Sabtu melaporkan bahwa pasukan Israel menahan direktur rumah sakit tersebut. "Pasukan pendudukan telah membawa puluhan staf medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke pusat penahanan untuk diinterogasi, termasuk direktur, Hussam Abu Safia," kata Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga : 7 Pengobatan untuk Asam Urat Secara Efektif yang Wajib Kamu Coba, Terbukti Berhasil!

Berdasarkan laporan awal, beberapa departemen penting rumah sakit mengalami kerusakan parah akibat kebakaran selama penggerebekan. Hingga Jumat pagi, rumah sakit tersebut menampung sekitar 350 orang, termasuk 75 pasien, beserta 180 staf medis.

Menurut WHO, total ada 60 petugas kesehatan dan 25 pasien kritis yang beberapa di antaranya menggunakan ventilator, masih dirawat di rumah sakit itu. Para pasien lainnya terpaksa dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia yang sudah tidak berfungsi dan mengalami kehancuran. WHO menyatakan keprihatinan mendalam atas keselamatan para pasien tersebut. WHO menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata.

“Penggerebekan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan ini terjadi setelah meningkatnya pembatasan akses bagi WHO dan mitra, serta serangan berulang terhadap atau di dekat fasilitas tersebut sejak awal Oktober,” kata WHO.

"Permusuhan dan penggerebekan seperti itu menggagalkan semua upaya dan dukungan kami untuk menjaga fasilitas tersebut tetap berfungsi secara minimal. Pembongkaran sistematis sistem kesehatan di Gaza merupakan hukuman mati bagi puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan.” tambahnya.

“Kengerian ini harus diakhiri dan layanan kesehatan harus dilindungi.” tegasnya dalam postingan di X.

Tentara Israel menyatakan bahwa operasi di Rumah Sakit Kamal Adwan dimulai pada Jumat pagi karena rumah sakit tersebut diduga digunakan oleh kelompok Islam Hamas untuk tujuan militer dan sebagai tempat persembunyian. 

Tentara menekankan bahwa mereka melindungi warga sipil, pasien, dan pegawai rumah sakit, dengan melakukan evakuasi bekerja sama dengan otoritas kesehatan lokal dan organisasi internasional, serta mengklaim bertindak sesuai hukum internasional. Di sisi lain, Hamas menyatakan bahwa pasukan Israel telah melakukan penyerbuan ke klinik tersebut.

"Kami dengan tegas membantah adanya aktivitas militer atau pejuang perlawanan di rumah sakit tersebut," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga : 7 Obat Alami untuk Mengatasi Sembelit pada Lansia yang Wajib Kamu Coba

“Kebohongan musuh tentang rumah sakit bertujuan untuk membenarkan kejahatan keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan saat ini, yang melibatkan evakuasi dan pembakaran semua departemen rumah sakit sebagai bagian dari rencana pemusnahan dan pemindahan paksa.” tambahnya.

Informasi dari kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara independen. Perlu dicatat bahwa militer Israel telah beberapa kali melakukan operasi di klinik-klinik Jalur Gaza dengan tuduhan Hamas menyalahgunakan fasilitas tersebut. Sejak 6 Oktober, Israel telah meningkatkan serangan darat dan udara di Jalur Gaza utara untuk mencegah pejuang Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya berkumpul kembali di wilayah tersebut.

Melansir Al Jazeera, militer Israel sering menuduh militan Hamas beroperasi dari fasilitas medis namun tidak pernah membuktikan klaim tersebut, menurut laporan dari Hamdah Salhut.

“Yang paling menonjol adalah penggerebekan Rumah Sakit al-Shifa pada tahun 2023 ketika militer mengatakan Hamas menggunakan al-Shifa sebagai pusat komando dan kontrol, klaim yang hingga hari ini masih belum pernah terbukti,” katanya, melaporkan dari Amman, Yordania.

Direktur rumah sakit telah berulang kali menyatakan keprihatinannya tentang situasi di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir. “Dunia harus memahami bahwa rumah sakit kami menjadi sasaran dengan tujuan membunuh dan memaksa orang-orang di dalamnya untuk mengungsi,” kata Abu Safia dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Menurut pejabat kesehatan di daerah itu, lebih dari 45.300 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan wanita, telah tewas dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dan sebagian besar Jalur Gaza telah hancur.


Topik

Internasional who israel gaza faskes gaza



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anisa Tri Saraswati

Editor

Dede Nana