JATIMTIMES - Bendungan Lahor yang juga merupakan akses penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar akan diterapkan pembayaran secara elektronik. Sistem baru bagi kendaraan yang hendak melintasi akses penghubung di Bendungan Lahor tersebut akan diberlakukan mulai besok, Rabu (25/12/2024).
Sekedar informasi, sebelum adanya kebijakan baru tersebut, kendaraan yang melewati akses pada Bendungan Lahor melakukan pembayaran secara tunai. Namun, mulai besok para pengendara harus menempelkan uang elektronik atau e-money yang ada di pintu masuk. Setelahnya palang atau barrier gate untuk memasuki akses di kawasan Bendungan Lahor akan otomatis terbuka.
Baca Juga : Tak Ada Lagi Tahapan Seleksi Setelah Dinyatakan Lolos PPPK Kemensos 2024, Begini Cara Cek Hasilnya
"Tarif yang diberlakukan tetap sama," ucap Koordinator Pariwisata Perum Jasa Tirta I Bambang Mulyono.
Rinciannya, untuk kendaraan R2 atau roda dua berupa sepeda motor dikenakan tarif Rp 1.000. Sementara untuk kendaraan R4 atau roda empat berupa mobil dan sejenisnya dikenakan tarif Rp 3 ribu.
"Namun ada tarif khusus bagi yang ingin berlangganan," tutur Bambang.
Tarif berlangganan untuk masyarakat umum adalah Rp 30 ribu. Tarif tersebut berlaku per bulan bagi kendaraan roda dua. Sedangkan tarif berlangganan untuk roda empat adalah Rp 75 ribu per bulan.
Sementara itu, bagi warga sekitar Bendungan Lahor hanya dikenakan tarif Rp 15 ribu per bulan bagi kendaraan roda dua. Sedangkan bagi kendaraan roda empat untuk warga sekitar adalah Rp 50.000 per bulan.
"Warga (sekitar Bendungan Lahor) juga bisa mengakses secara gratis asalkan ada surat pengantar dari ketua RT,” tuturnya.
Mekanisme bagi warga sekitar yang ingin mendapatkan akses gratis tersebut, dijabarkan Bambang, setelah warga menerima surat pengantar dari Ketua RT yang disertai KTP akan diproses untuk input data oleh petugas. Setelahnya, warga yang bersangkutan akan mendapatkan kartu akses gratis yang berlaku selama satu tahun.
"Masa berlaku kartu tersebut (akses gratis) dimulai besok (Rabu, 25/12/2024). Sehingga, pada tanggal yang sama di tahun depan, warga harus kembali melakukan pembaruan data," ujarnya.
Baca Juga : Forkopimda Kota Malang Pantau Kesiapan Natal di Gereja, Pastikan Keamanan dan Kenyamanan
Bambang menyebut, hingga sementara ini sudah ada sekitar 1.000 orang yang merupakan warga sekitar Bendungan Lahor yang telah mengajukan kartu akses gratis. Hingga kini, Perum Jasa Tirta I tidak menentukan kuota bagi warga yang berhak mendapat kartu akses Bendungan Lahor gratis.
"Asalkan ada surat pengantar dari ketua RT maka warga tersebut akan menerima kartu (akses gratis)," imbuhnya.
Sekedar informasi, berdasarkan pantauan JatimTIMES, alat pembayaran elektronik di Bendungan Lahor telah terpasang. Lokasinya berada pada pintu loket akses masuk yang sebelumnya ada petugas khusus untuk melakukan penarikan secara tunai.
Sementara itu, dalam penjelasannya, disampaikan Bambang, penerapan barrier gate bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan mendapatkan akurasi pencatatan bagi para pengendara di Kawasan Wisata Bendungan Lahor.
Dalam penekanannya, Bambang menyebut, akses Bendungan Lahor sejatinya bukan merupakan jalan umum. Namun demikian, akses jalan penghubung di Bendungan Lahor tersebut memang digunakan sebagai jalur alternatif dari Kabupaten Malang ke Kabupaten Blitar maupun sebaliknya.
"Oleh karena itu perlu adanya pembatasan jenis dan volume atau tonase bagi kendaraan yang melintas, sekaligus untuk menerapkan tarif. (Kebijakan) itu untuk menjaga keberlangsungan fungsi bendungan," pungkas Bambang.
