JATIMTIMES - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Malang terus berkomitmen dalam mewujudkan zona integritas dengan menjadi lembaga madrasah berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Berbagai aspek yang ada di MTsN 1 Kota Malang terus dilakukan peningkatan dalam mendukung kesuksesan meraih predikat WBK.
Kepala MTsN 1 Kota Malang, Dra. Hj. Erni Qomaria Rida, M.Pd menjelaskan, bahwa sebagai pilot project madrasah berpredikat WBK, pihaknya telah melakukan persiapan dan evaluasi terhadap berbagai aspek yang ada di MTsN 1 Kota Malang.
Baca Juga : Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dikabarkan Jadi Tersangka KPK, Benarkah?
"Nantinya akan submit secara bersamaan dengan madrasah lain di 31 Desember 2024. Kami sudah siapkan eviden-eviden dari 6 area. Kami juga setiap hari evaluasi bagaimana kesiapan dari masing-masing area," katanya.
6 area ini, dijelaskan Erni sapaan akrabnya, adalah terkait Menajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.
Dalam hal ini, dikatakan Erni, bukan hanya semata untuk formalitas meraih predikat. Namun yang lebih penting adalah bagaimana mewujudkan kelembagaan madrasah yang bersih, dengan sumberdaya manusia yang berintegritas dan memiliki kinerja atau pelayanan yang bagus. Dengan begitu, tentunya akan berimbas positif terhadap pelayanan yang prima kepada para siswa, wali murid ataupun masyarakat pada umumnya.
"Kami merasa memang belum sempurna, maka dari itu kami terus evaluasi untuk memberikan layanan yang terbaik," paparnya.
Dalam proses persiapan untuk pencapaian predikat WBK, tentunya bukan tanpa kendala. Terdapat beberapa hal yang dihadapi dan ini menjadi tantangan bagi MTsN 1 Kota Malang. Penyamaan mindset atau pemikiran hingga kultur atau budaya kerja menjadi tantangan tersendiri.
"Sebenarnya ini sudah terbangun hanya saja perlu penguatan yang lebih. Kami harapkan bisa lolos pada tahapan berikutnya. Kalau administrasi lolos, penilainya Januari- Februari, masuk tahap berikutnya. Panjang prosesnya, dan kami tetap optimis dapat meraih itu," pungkasnya.