free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Mengubah Cara Pengelolaan Sampah: Unisba Blitar Perkenalkan Teknologi Digital ke Bank Sampah

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

19 - Dec - 2024, 12:40

Placeholder
Unisba Blitar memberdayakan Masyarakat melalui Teknologi Digital dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Bendogerit

JATIMTIMES Bank sampah bukan hanya sekadar tempat penampungan sampah, tetapi juga sarana yang berpotensi menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat. Hal ini terbukti dari keberadaan 13 bank sampah di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, yang turut berperan dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Namun, masalah klasik berupa pencatatan manual yang rumit dan rentan kesalahan sering kali menjadi penghalang dalam operasionalnya.

Menjawab tantangan tersebut, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar hadir dengan program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan pengelola bank sampah melalui pemanfaatan teknologi digital. Melalui kegiatan ini, Unisba ingin meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan sampah di masyarakat.

Baca Juga : 7 Obat Diare Alami yang Ampuh dan Terbukti

Pemecahan Masalah Melalui Teknologi Digital

Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unisba Blitar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang pemanfaatan teknologi digital bagi pengelola bank sampah. Dr. Wydha Mustika Maharani, M.AP, yang menjadi dosen pembimbing lapangan dalam program ini, menjelaskan bahwa bank sampah sering kali menghadapi masalah dalam pencatatan transaksi secara manual. "Kendalanya adalah prosedur administrasi yang panjang, serta pencatatan yang rumit. Kami berharap pelatihan yang dilaksanakan pada pertengahan Desember ini dapat memberikan solusi bagi pengelola bank sampah untuk bekerja lebih efisien," ujarnya pada Rabu (18/12/2024). 

Di hadapan pengelola bank sampah, tim Unisba yang terdiri dari dosen pembimbing lapangan lainnya, Ferida Asih Wiludjeng, S.Sos., M.AP, dan Ulva Roifatul Lailin, S.Pd., M.AP, memperkenalkan konsep dasar teknologi informasi dan cara-cara praktis untuk menggunakannya. Salah satu materi yang disampaikan adalah penggunaan aplikasi spreadsheet seperti Google Sheets atau Excel untuk pencatatan data transaksi dan saldo anggota.

Langkah-langkah Implementasi

Pada tahap awal kegiatan, mahasiswa Unisba melakukan wawancara dan observasi dengan pengelola bank sampah untuk menggali masalah yang ada. Hasilnya, kebanyakan pengelola mengeluhkan kesulitan dalam mengelola pencatatan transaksi sampah yang manual dan memerlukan waktu lama. "Sebelumnya, pencatatan menggunakan buku dan sering sekali terjadi kesalahan. Dengan adanya pelatihan ini, kami harap semuanya menjadi lebih mudah dan cepat," kata Ferida Asih Wiludjeng. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi pelatihan praktis penggunaan teknologi digital. Pengelola dan anggota bank sampah diajarkan cara menggunakan perangkat seperti komputer dan smartphone. Mahasiswa Unisba juga mengembangkan template pencatatan digital yang disesuaikan dengan kebutuhan pengelola bank sampah, sehingga memudahkan dalam mencatat jumlah sampah yang masuk, saldo anggota, hingga hasil penjualan.

Eko Adi Susilo, SE., M.M, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unisba, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya literasi digital dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah. “Bank sampah adalah bagian dari solusi pengelolaan lingkungan. Namun, untuk memastikan keberlanjutan operasionalnya, kita harus memanfaatkan teknologi agar lebih efisien dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Transformasi Digital yang Memberdayakan

Setelah pelatihan dan pengenalan teknologi, pengelola dan anggota bank sampah mulai mengimplementasikan sistem pencatatan digital dalam aktivitas harian mereka. Data anggota dan transaksi sebelumnya didigitalkan dan dicatat dalam aplikasi yang mudah diakses. “Sekarang, pengelola Bank Sampah bisa memantau transaksi lebih jelas dan cepat. Kami berharap dapat mengembangkan sistem ini lebih lanjut,” ujar Wydha. 

Baca Juga : Imigrasi Blitar 2024: Pelayanan Unggul untuk Masyarakat, Penegakan Hukum Tanpa Kompromi

Selain mempermudah administrasi, penerapan teknologi ini juga menciptakan transparansi yang lebih baik. Pengelola dan anggota bank sampah kini dapat mengakses data transaksi kapan saja, mengurangi kemungkinan kesalahan pencatatan. Pengelola bank sampah juga semakin memahami pentingnya penggunaan teknologi dalam dunia yang serba digital ini.

Meningkatkan Keberlanjutan dan Replikasi Model

Kesimpulannya, pemberdayaan masyarakat melalui digitalisasi pengelolaan bank sampah ini memberikan dampak signifikan bagi efisiensi operasional. "Kami berharap inisiatif ini tidak hanya berhenti di Kelurahan Bendogerit. Dengan pendekatan yang tepat, ini dapat menjadi model yang dapat diterapkan di bank sampah lainnya di Blitar atau bahkan daerah lain," kata Dr. Wydha Mustika Maharani.

Program pemberdayaan ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk terus berkembang, berinovasi, dan berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang lebih modern dan efisien.


Topik

Pendidikan unisba blitar wydha mustika maharani bank sampah kota blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya