JATIMTIMES - Dalam upaya meningkatkan literasi dan memperkaya koleksi perpustakaan di tingkat desa dan pondok pesantren (ponpes), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magetan akan memberikan hibah buku ke puluhan perpustakaan desa dan ponpes pada tahun 2025. Program hibah buku ini diharapkan dapat memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang bermanfaat, serta mendorong budaya membaca.
Program hibah buku ini menyasar 15 pondok pesantren di Kabupaten Magetan. Setiap pesantren kan menerima ribuan eksemplar buku yang beragam, mulai dari buku bacaan anak, buku pengetahuan umum, hingga buku-buku bertema agama yang relevan untuk pondok pesantren. Melalui program ini, diharapkan koleksi buku di perpustakaan desa dan ponpes akan semakin lengkap dan menarik minat masyarakat untuk lebih gemar membaca.
Baca Juga : Nama Unisma Makin Berkibar, Mahasiswa PGMI Raih Gelar Duta Berbakat UMKM Jatim 2024
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magetan, Suhardi menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan budaya literasi di berbagai lapisan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa perpustakaan desa dan ponpes memiliki koleksi buku yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan masyarakat. Dengan hibah buku ini nanti, kami berharap dapat memperluas akses literasi bagi generasi muda, baik di desa maupun di lingkungan pesantren. “ujarnya.
Selain memberikan buku, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magetan juga berencana untuk memberikan pelatihan kepada pengelola perpustakaan desa dan ponpes agar mereka bisa lebih efektif dalam mengelola dan memanfaatkan koleksi buku yang diterima. Pelatihan ini meliputi manajemen perpustakaan, teknik pengelolaan koleksi, serta cara-cara menarik pengunjung untuk memanfaatkan perpustakaan.
Program hibah buku ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta. Pemerintah Kabupaten Magetan bekerja sama dengan beberapa penerbit buku dan lembaga filantropi untuk menyediakan buku-buku berkualitas dengan berbagai tema yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Program hibah buku ini merupakan langkah penting dalam memperkuat ekosistem literasi di Magetan. Kami bangga bisa berkontribusi dalam menciptakan akses literasi yang lebih luas, terutama bagi anak-anak dan generasi muda yang berada di desa dan ponpes,” lanjutnya.
Sementara itu Progran Tramsformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ( TPBIS ) yang dicanangkan Perpusnas tahun 2028 , sukses membuat 38 perpustakaan di tiap desa/kelurahan Di kabupaten Magetan yang memiliki koleksi lebih dari 1000 judul buk.38 desa/kelurahan yang telah mendapat alokasi hibah buku tersebut adalah Desa Bandar; Desa Bayem wetan; Desa Bogorejo; Desa Botok; Desa Bulukerto; Desa Candirejo; Desa Balegondo; Desa Jeruk; Desa Waten; Desa Goranggareng; Desa Joketro; Desa Jungke; Desa Karangsono; Desa Kedungguwo; Desa Kraton; Desa Mrahu.
Baca Juga : Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan, FKIK UIN Malang Jalani Visitasi Akreditasi Prodi Profesi Apoteker
Kemudian Desa Nglopang; Desa Ngunut; Desa Panekan; Desa Pojok; Desa Ringinagung; Desa Sarangan; Desa Sawojajar;Desa Selopanggung; Desa Setren; Desa Sidorejo; Desa Sobontoro; Desa Soco; Desa Sukowinangun; Desa Sumberdodol; Desa Suratmajan; Desa Taji; Desa Tambran; Desa Tapen; Desa Tawanganom; Desa Temboro; Kelurahan Mranggen; dan terakhir Kelurahan Sarangan.
“Ditahun 2025 nanti kami usulkan lagi sebanyak 36 perpustakaan desa/kelurahan . Jumlah tersebut bisa saja bertambah atau berkurang . Tergantung kondisi dan kesiapan masing-masing desa ‘ lanjut Suhardi.
Dengan adanya hibah buku ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magetan berharap dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan keterampilan mereka melalui membaca. Program ini juga diharapkan dapat mendorong minat baca di kalangan anak-anak, remaja, dan para santri, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat lokal.