JATIMTIMES - Jumlah usulan yang masuk untuk dapat difasilitasi melalui rencana kerja perangkat daerah (RKPD) Kota Malang meningkat. Peningkatan yang terjadi pun tercatat cukup signifikan.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, pada tahun 2024 lalu ada sebanyak 320 usulan. Rinciannya, 10 usulan tematik anak, 23 usulan disabilitas, 47 usulan perempuan, 45 usulan lansia dan 195 usulan pemuda.
Baca Juga : Atasi Polemik Fasum Apartemen Bale Hinggil, Wali Kota Eri Cahyadi: Pemkot Hanya sebagai Mediator
Usulan tersebut merupakan usulan yang sudah diakomodasi pada RKPD tahun 2024. Sedangkan pada tahun 2025 mendatang, tercatat sudah ada sebanyak 911 usulan. Dengan rincian yakni, 58 usulan tematik anak, 96 usulan disabilitas, 129 usulan perempuan, 48 usulan lansia dan 580 usulan pemuda.
Sementara untuk RKPD tahun 2026, terdapat sebanyak 1.468 usulan yang akan diteruskan ke Sistem Informasi Perangkat Daerah (SIPD). Rinciannya yakni 151 usulan tematik anak, 183 usulan disabilitas, 320 usulan perempuan, 82 usulan lansia dan 732 usulan pemuda.
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu mengatakan, peningkatan usulan tersebut juga tidak terjadi tanpa alasan. Menurutnya, hal itu juga diikuti semakin pahamnya masyarakat atas apa yang dibutuhkan untuk diramu dalam program pemerintah.
"Teman-teman sudah memahami kebutuhan, bukan keinginan dan sudah tahu bahwa yang bisa masuk dalam Kamus Usulan itu yang seperti apa, karena harus dikaitkan dengan program perangkat daerah," terang Dwi.
Semakin banyak pemahaman terkait hal tersebut, maka juga akan semakin banyak usulan yang masuk ke Kamus Usulan. Dan juga akan diikuti dengan meningkatnya usulan yang diakomodasi dalam RKPD Kota Malang.
"Tinggal nanti nyari duitnya. Bagaimana kemampuan keuangan kita," imbuhnya.
Baca Juga : Wujudkan Kota Layak Anak, Pemkot Malang Fokus Penanganan Putus Sekolah
Dwi menjelaskan, usulan tematik ini lebih ke pemberdayaan. Contohnya seperti usulan tematik pemuda, yang lebih banyak usulan pelatihan, sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat.
"Kalau pemuda itu yang banyak minta untuk sosialisasi kaitan narkoba, kayak gitu. Terus kalau anak bullying gitu gitu, jadi lebih ke pemberdayaan," pungkasnya.
