JATIMTIMES - Sebuah jembatan sepanjang 15 meter, penghubung Dusun Ardani, Desa Peleyean Kecamatan Kapongan, Situbondo roboh, Sabtu (14/12/2024). Dugaan sementara robohnya jembatan tersebut karena kontur tanah yang tidak stabil karena seharian diguyur hujan deras. Selain itu, kondisi jembatan tidak kuat menahan beban kendaraan yang lewat.
Berdasarkan kesaksian Syaifullah warga setempat, sebelum roboh jembatan sempat dilewati oleh kendaraan roda empat jenis pickup dan sejumlah kendaraan roda dua serta anak berangkat sekolah.
Baca Juga : Dilanda Banjir Bandang, Lima Rumah di Dusun Merak Situbondo Rusak
"Kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, untuk pas semua kendaraan dan anak sekolah sudah lewat, pas banget setelah mobil pickup lewat, jembatan langsung roboh," ujar Syaifullah saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Jembatan yang berdiri di atas Sungai Sumber Nangka itu digunakan oleh warga untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk untuk mengantar anak sekolah dan menuju desa sebelah yakni Desa Wonokoyo.
"Karena jembatan roboh warga dan anak sekolah ya turun jalan kaki lewat sungai sambil menjinjing sepatunya. Kalau yang kendaraan roda dua harus memutar sejauh satu kilometer melewati ladang warga," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono menjelaskan dugaan sementara robohnya jembatan diakibatkan oleh kontur tanah yang tidak stabil dan jembatan yang tidak kuat menahan beban kendaraan.
"Hujan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo beberapa hari ini mengakibatkan kontur tanah menjadi labil, terutama tanah di bantaran sungai. Sama halnya yang terjadi di Dusun Ardani tersebut, kontur tanah yang tidak stabil mengakibatkan pondasi bergeser sehingga mengakibatkan jembatan roboh ditambah lagi dengan beban kendaraan," jelas Puriyono.
Baca Juga : Kunjungi Banjir Jombang, Mensos Berikan Bantuan Senilai Rp 300 Juta
Namun demikian, Puriyono mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut, hanya saja kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.
"Untungnya roboh setelah dilewati pickup dan sejumlah warga yang beraktivitas, ditambah lagi cuaca hujan sehingga aktivitas hanya sedikitpun. Sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka, untuk kerugian ditaksir mencapai Rp 150 Juta," pungkasnya.