JATIMTIMES - Nilai impor Jawa Timur (Jatim) pada bulan Oktober 2024 mencapai USD 2,75 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, angka tersebut terbilang naik 18,69 persen dibandingkan bulan September 2024 yang sebesar USD 2,32 miliar.
Menurut penggunaannya, impor golongan barang konsumsi pada Oktober 2024 mencapai USD 351,59 juta. Nominal tersebut memberikan peranan sebesar 12,80 persen dari total impor Jatim bulan Oktober 2024.
Baca Juga : Ditopang Industri Pengolahan, Nilai Ekspor Jatim Oktober 2024 Naik 11,68 Persen
Impor golongan barang konsumsi merupakan golongan barang paling mendominasi pada urutan kedua. Di urutan pertama, mayoritas barang impor Jatim termasuk golongan bahan baku dan penolong.
"Selama Oktober 2024, impor Jawa Timur masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai sebesar USD 2,21 miliar. Golongan ini memberikan kontribusi sebesar 80,58 persen terhadap total nilai impor Jawa Timur," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Selasa (10/12/2024).
Selanjutnya golongan barang modal merupakan kelompok impor terkecil dengan peranan sebesar 6,62 persen. Nilai impor golongan barang modal pada Oktober 2024 sebesar USD 182 juta.
Secara keseluruhan, BPS Jatim menjelaskan bahwa peningkatan nilai impor ini dipicu oleh perbaikan kinerja, baik impor sektor migas maupun kinerja impor sektor nonmigas.
"Impor migas bulan Oktober 2024 ke Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 49,43 persen, yaitu dari USD 407,89 juta menjadi USD 609,50 juta," papar BPS Jatim.
Impor migas menyumbang 22,18 persen dari total impor Jatim pada bulan Oktober 2024. Nilai impor migas ini juga lebih tinggi sebesar 56,10 persen jika dibandingkan impor migas Oktober 2023.
Baca Juga : Momen Nataru, 300 Ribu Kendaraan Diperkirakan Masuk Kota Malang
"Adapun nilai impor nonmigas pada bulan Oktober 2024 meningkat sebesar 12,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari USD 1,91 miliar menjadi USD 2,14 miliar," lanjut BPS Jatim.
Impor nonmigas tersebut menyumbang 77,82 persen dari total impor Jatim pada Oktober 2024. Jika dibandingkan dengan nilai impor nonmigas pada Oktober 2023, nilai impor nonmigas juga mengalami peningkatan sebesar 14,13 persen.