JATIMTIMES - Sebuah inovasi menarik berhasil dibuat mahasiswa dari salah satu kampus swasta di Malang. Sebuah bathbomb berhasil dibuat mahasiswa yang bermanfaat dalam membantu penyembuhan penyakit kulit eksim atau dermatitis atopik.
Nabila Nur Jasmine, salah satu anggota tim menjelaskan, bahwa bathbomb yang digunakan ini berasal dari bahan Mackarel Oil atau minyak yang berasal dari ikan tenggiri. Selain itu juga Black Seed Oil atau minyak yang diekstrak dari biji tanaman Nigella sativa yang berasal dari Asia Barat Daya. Digunakannya dua bahan ini tentunya berdasarkan pertimbangan dan hasil riset yang matang.
Baca Juga : Sistem Terkoneksi Digital, PDAM Surabaya Luncurkan 1.000 Meter Air Pintar
Dua bahan ini mampu meredakan gejala gatal dan juga berfungsi menjadi anti bakteri dan flamasi. Selain itu, bahan ini juga memiliki kandungan Omega 3 yang sangat bermanfaat untuk regenerasi kulit.
"Hasil riset dan pengujian Bathbomb ini mampu memberikan efek terapi bagi penderitanya, apalagi produk ini bisa dengan mudah menjangkau bagian-bagian tubuh," katanya.
Dalam produksi dan riset, juga dilalui dengan penuh tantangan. Sebab, refrensi penelitian terkait sediaan bathbomb yang mampu dijadikan terapi penyakit kulit masih terbatas. Selain itu, pemilihan mackarel oil dari ikan tenggiri yang dianggap berbeda dan baru juga cukup menjadi tantangan.
"Dalam pemakaiannya juga cukup mudah. Cukup menyiapkan ember atau bathtub berisi air dan kemudian memasuki bathbomb tersebut. Kemudian akan muncul efek gelembung busa dan siap untuk digunakan," jelasnya.
Efektivitas bathbomb ini juga telah dilakukan pengujian. Pengujian telah dilakukan pada telur ayam. Hasil pengujian cukup efektif. Hasilnya, efek daya iritasi yang dialami cukup kecil, yakni pada formula 1 atau 1:3 Black Seed Oil dan Mackarel.
Dari pengujian ini, dapat dikatakan bahwa inovasi bathbomb ini dapat berfungsi dengan baik, karena mengandung anti bakteri dan juga anti iritasi. Artinya, inovasi ini dapat digunakan untuk penderita eksim.
Baca Juga : Unikama dan Diskominfo Kabupaten Malang Kolaborasi Dorong Optimalisasi Website Desa
Tak berhenti disini, Nabila dan juga tim yang terdiri dari Fricilia Nur Syahada, Nafisatuz Zain, dan Permata Shafa Salsabila dari prodi Farmasi, serta dibantu Anugrah Wahyu Pribadi mahasiswa prodi Aquakultur dalam pengembangan, akan terus melakukan penelitian lebih mendalam.
Setelah dinyatakan aman 100 persen atau tidak terdapat efek negatif dalam penggunaannya, produk ini diharapkan dapat diproduksi secara massal untuk digunakan masyarakat.
"Semoga dalam dua atau tiga tahun ke depan, bathbomb ini bisa diuji farmatologi yang lebih memadai dan diujikan kepada hewan ataupun manusia," tuturnya.
