JATIMTIMES - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Timur (KSDA Jatim) melalui Tim Seksi Wilayah III Surabaya berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan ekor burung dari Makassar ke Surabaya. Burung yang hendak diselundupkan termasuk kategori burung tidak dilindungi undang-undang.
Kepala Balai Besar KSDA Jatim Nur Patria Kurniawan menjelaskan, pihaknya menggagalkan penyelundupan saat mendapati temuan di Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya, 4 Desember 2024. Ini berawal dari informasi yang diberikan oleh tim operasional PT Pelni.
Baca Juga : DPU Bina Marga Jatim Tekankan Pentingnya Pemeriksaan Rutin Jembatan demi Keselamatan
Ditemukan sekitar 450 ekor burung yang diangkut tanpa dilengkapi dengan dokumen legal. Satwa-satwa tersebut dibawa dengan menggunakan KM Dobonsolo dari Makasar ke Surabaya.
Petugas menjumpai 350 ekor jalak tunggir-merah (scissirostrum dubium), 50 ekor Kacamata sulawesi (zosterops consobriorum) dan 50 ekor burung madu sriganti (cinnyris jugularis). Satwa-satwa tersebut dikemas dalam dalam 9 keranjang buah.
Balai Besar KSDA Jatim mengungkap bahwa satwa-satwa tersebut tampak tidak diperlakukan atau dirawat dengan baik. "Saat ditemukan, kondisi satwa cukup memprihatinkan," jelas Nur Patria Kurniawan, Jumat (6/12/2024).
Untuk mengantisipasi adanya media pembawa, satwa-satwa tersebut langsung dikarantina. Tindakan karantina dilakukam di Kantor Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Perak, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jatim.
Baca Juga : Mocktail Rempah, Minuman Racikan Khas Aston Sidoarjo yang Hangatkan Tubuh di Musim Hujan
"Selanjutnya, untuk kepentingan penyelamatan satwa, setelah dilakukan tindakan karantina, keseluruhan burung akan dievakuasi ke kandang transit Wildlife Rescue Unit (WRU) – MataWali, Balai Besar KSDA Jawa Timur di Sidoarjo," paparnya.
