JATIMTIMES - Puluhan penyandang disabilitas dalam difabel pencinta alam memulai pendakian tujuh puncak gunung di Indonesia dalam misi Disability Seven Summits. Dimulainya pendakian itu ditandai deklarasi di Posko Pendakian Gunung Kawi via Precet, Wagir, Kabupaten Malang, Rabu (4/12/2024).
Tujuh gunung yang sudah dipetakan di antaranya Gunung Sibayak di Sumatera Utara, Tanggamus di Lampung, Gede dan Papandayan di Jawa Barat, Prau dan Merbabu di Jawa Tengah, Sesehan di Sulawesi Selatan, Tambora di Nusa Tenggara Barat, dan Semeru di Jawa Timur. Meski pemetaan itu akan dipertimbangkan sejauh perjalanan dilakukan.
Baca Juga : Kenali Gejala Osteoporosis, IDI Bogor Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
Pendiri Lingkar Sosial Indonesia (Linksos) organisasi difabel penggerak inklusi yang menginisiasi pendakian, Ken Kerta menyebut bahwa Disability Seven Summits Indonesia adalah sebuah misi bersejarah yang menggabungkan semangat inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Selain itu juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak disabilitas.
"Ini kerja sama antara Komisi Nasional Disabilitas (KND), Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan TEMPO Media, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) di bidang advokasi kebijakan dan edukasi masyarakat terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas," jelas Ken Kerta.
Ken menyampaikan, Disability Seven Summits Indonesia didukung penuh oleh Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kabupaten Malang.
Dikatakannya, Tim Pendakian Disability Seven Summits Indonesia inklusif meliputi pendaki disabilitas dan non disabilitas. Anggota Tim Pendaki berjumlah 25 orang terdiri 11 laki-laki non disabilitas, lima laki-laki disabilitas, 5 perempuan non disabilitas, dan 4 perempuan disabilitas.
Sedangkan identifikasi berdasarkan ragam disabilitas, Tim Pendaki terdiri dari disabilitas fisik empat orang. Lebih lanjut, disabilitas fisik amputasi ada sebanyak dua orang, disabilitas fisik cerebral palsy satu orang, serta disabilitas fisik akibat kusta atau orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) satu orang.
Baca Juga : Ingin Rayakan Malam Tahun Baru Bertema Budaya? éL Hotel Malang Wajib Jadi Pilihan
Ragam disabilitas lainnya adalah disabilitas netra dua orang, Tuli satu orang disabilitas mental akibat epilepsi satu orang. "Sebenarnya terdapat pula disabilitas ganda. Misalnya penyandang disabilitas fisik cerebral palsy, selain mengalami disabilitas fisik, ia juga mengalami disabilitas wicara," tambahnya.
Ken menyebut Disability Seven Summits Indonesia 2024 terbuka bagi semua pihak. Setidaknya saat ini terdapat 16 sponsor dari organisasi sosial kemanusiaan, komunitas, organisasi perangkat daerah, hingga bisnis.
"Beberapa organisasi pendukung diantaranya Lembah Merkusi Precet, CV Tunas Adventure, DoCare, Yayasan Khatulistiwa Sinema Nusantara (KASTARA), Kade Outdoor, Malang Creative Center, SAR Trenggana, Rescue Bela Negara Malang, Kotrik Nyel Malang, BMH Malang, Regu Penolong Malang Raya, Puskesmas Nguling Sehati, serta Puskesmas Wagir," imbuhnya.