JATIMTIMES – Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, bersama pasangannya Elim Tyu Samba, resmi ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024. Dalam pleno rekapitulasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar pada Rabu (4/12/2024), pasangan nomor urut 2 ini unggul dengan perolehan 49.674 suara. Selisih 6.131 suara menjadikan kemenangan Mas Ibin-Elim atas pasangan nomor urut 1, Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro, yang hanya meraih 43.543 suara, semakin tegas dan tak terbantahkan.
Pleno tersebut sempat tertunda selama dua hari dari jadwal semula akibat isu kemungkinan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Namun, KPU akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proses rekapitulasi tanpa PSU. “Setelah melalui seluruh proses, PSU tidak jadi dilakukan. Hari ini, pleno tingkat kota dilaksanakan,” ujar Mas Ibin saat memberikan pernyataan usai pleno.
Baca Juga : Hasil Pleno KPU: Mas Ibin-Elim Unggul, Kota Blitar Bersiap Sambut Pemimpin Baru
Dalam suasana penuh optimisme, Mas Ibin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Kota Blitar yang telah berpartisipasi dalam Pilwali 2024. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Blitar, pendukung, tim, dan partai pengusung yang telah mempercayakan visi dan misi kami. Semoga apa yang menjadi cita-cita masyarakat dapat segera diwujudkan,” katanya.
Meski telah dinyatakan unggul, perjalanan Mas Ibin dan Elim menuju kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota belum sepenuhnya selesai. Menurut Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, penetapan resmi pasangan terpilih baru akan dilakukan setelah tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Proses ini diperkirakan membutuhkan waktu hingga satu bulan.
“Jika tidak ada gugatan ke MK, maka pasangan calon akan ditetapkan dan dilantik pada Februari 2025,” jelas Rangga. Ia juga mengapresiasi partisipasi pemilih yang mencapai rata-rata 80,17 persen di Kota Blitar, mencerminkan antusiasme warga dalam menentukan masa depan kota mereka.
Bagi Mas Ibin, kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk merealisasikan harapan warga Kota Blitar. Ia berkomitmen untuk membawa perubahan yang diinginkan masyarakat melalui kebijakan yang inklusif dan berorientasi pada kemajuan.
“Kepercayaan ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kami akan memastikan proses selanjutnya berjalan lancar dan mengedepankan kepentingan masyarakat,” kata Mas Ibin.
Pasangan Mas Ibin-Mbak Elim sebelumnya mengusung program unggulan yang berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, peningkatan layanan kesehatan, serta pendidikan berbasis teknologi. Dalam kampanyenya, Mas Ibin juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Kemenangan pasangan Mas Ibin-Elim tak lepas dari dinamika politik yang cukup sengit selama masa kampanye. Rival mereka, Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro, sempat menunjukkan perlawanan ketat dalam beberapa tahapan kampanye dan debat publik. Namun, dukungan yang solid dari basis massa Mas Ibin serta pendekatan kampanye berbasis dialog dinilai menjadi kunci keberhasilan pasangan nomor urut 2.
Baca Juga : Apa itu Darurat Militer yang Kini Tengah Heboh di Korea Selatan
Ketua Tim Pemenangan Mas Ibin-Mbak Elim, M Zainul Ichwan, menegaskan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen pendukung. “Kami bersyukur atas hasil ini, tetapi perjuangan belum selesai. Kami akan terus mendampingi Mas Ibin dan Mbak Elim hingga penetapan dan pelantikan nanti,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Mas Ibin berharap seluruh pihak dapat bersatu untuk membangun Kota Blitar. “Proses demokrasi ini adalah kemenangan seluruh warga Kota Blitar. Tidak ada lagi perbedaan. Mari kita bersama-sama bergerak maju,” katanya.
Dengan rekapitulasi suara yang telah diselesaikan, perhatian kini tertuju pada kelanjutan proses hukum dan administratif hingga pelantikan resmi pada Februari 2025. Bagi warga Kota Blitar, kemenangan ini menjadi awal baru untuk mewujudkan harapan akan pemerintahan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Mas Ibin-Mbak Elim.