JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang siap melakukan kolaborasi aktif dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ke depan untuk mengenalkan kopi asli Kabupaten Malang.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, kolaborasi antar pemerintah daerah ini sebenarnya sudah terjalin sejak lama. Pasalnya, sudah sejak lama warung kopi atau coffee shop di Kota Malang mayoritas menggunakan biji kopi dari beberapa wilayah di Kabupaten Malang. Mulai dari Ampelgading, Sitiarjo, Dampit, Wonosari, hingga lereng Gunung Arjuno.
Baca Juga : Amankan Rapat Pleno Terbuka Polres Kediri Terjunkan Personel Gabungan
Purwoto menuturkan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi aktif dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari biji kopi asli Kabupaten Malang.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar biji kopi yang diedarkan di pasaran termasuk ke penjual kopi di Kota Malang memiliki kualitas yang bagus dan memuaskan para penikmat serta pecinta kopi nusantara.
"Kami akan kolaborasi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian tentunya bagaimana meningkatkan kualitas kopi malang yang ada di berbagai pelosok," ungkap Purwoto kepada JatimTIMES.com, Selasa (3/12/2024).
Selain itu, menurut Purwoto dengan banyaknya wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki produk biji kopi berkualitas, hal itu akan menjadi daya tarik wisata tersendiri di Kabupaten Malang. Di mana pecinta kopi tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga dari luar Indonesia.
"Boleh ngopinya di Kota Malang, tapi bijinya dan wisatanya ke Kabupaten Malang," kata Purwoto.
Baca Juga : Terbukti Berkualitas, Prodi BSA UIN Malang Raih Akreditasi Unggul
Lebih lanjut, pihaknya juga sangat setuju dengan adanya rencana dari Calon Walikota Malang sekaligus mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Wahyu Hidayat yang akan membuat kampung kopi di Kota Malang.
Di mana nantinya biji kopi yang digunakan berasal dari Kabupaten Malang. Hal itu akan memperkuat kolaborasi antar pemerintah daerah dan menjadi sebuah simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
"Boleh bikin kampung kopi di Kota Malang. Tapi di Kota Malang kan nggak ada tumbuhan kopi, kopinya pasti dari Kabupaten Malang. Ini ya pastinya kita inginkan kolaborasi. Kami sangat sepakat dan setuju," pungkas Purwoto.