JATIMTIMES – Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar 2024 dilaporkan mencapai rata-rata 70 persen. Meskipun angka tersebut belum mencapai target KPU Kabupaten Blitar sebesar 75 persen, proses demokrasi di wilayah ini berjalan lancar dengan hanya menghadapi kendala-kendala kecil yang cepat teratasi.
Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino, mengungkapkan bahwa data partisipasi pemilih masih dalam tahap pengumpulan di tingkat kecamatan.
Baca Juga : Satlinmas di Kota Malang Meninggal Dunia Sehari Pasca Coblosan
"Rata-rata tingkat partisipasi pemilih mencapai 70 persen. Kecamatan Wonodadi mencatatkan angka tertinggi dengan 79,1 persen, diikuti oleh Kecamatan Udanawu dengan 75,53 persen, dan Binangun di peringkat ketiga dengan 72,8 persen," ujarnya saat ditemui di kantornya pada Kamis (28/11/2024).
Sugino menjelaskan bahwa pihaknya terus memproses data dari tiap tempat pemungutan suara (TPS) untuk mendapatkan akumulasi tingkat partisipasi di tingkat kabupaten. Data final akan diumumkan setelah seluruh laporan selesai diolah.
Antusiasme masyarakat Kabupaten Blitar dalam menggunakan hak pilihnya tetap tinggi, meski beberapa tantangan muncul, seperti hujan yang sempat mengguyur beberapa kecamatan pada hari pemungutan suara. Selain itu, insiden kecil seperti petugas linmas yang tiba-tiba sakit dan seorang pemilih yang terpeleset di TPS hingga harus mendapatkan perawatan medis, tidak menyurutkan semangat warga.
"Dibandingkan dengan pemilu legislatif Februari lalu yang mencapai tingkat partisipasi 81 persen, Pilkada kali ini sedikit lebih rendah. Namun, ini cukup baik mengingat jumlah calon yang lebih sedikit," ujar Sugino.
Sementara itu, proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS berjalan lancar. Beberapa kendala administratif seperti surat mandat saksi yang kurang lengkap dapat segera diatasi. “Masalah ini tidak menghalangi saksi dalam menjalankan tugasnya. Proses penghitungan suara rata-rata selesai pukul 19.00 WIB, dan logistik segera dibawa ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk keperluan administrasi,” tambahnya.
Setelah tahap penghitungan di TPS rampung, fokus kini beralih pada rekapitulasi suara di tingkat kecamatan yang dijadwalkan berlangsung pada 30 November hingga 1 Desember. Proses ini akan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan akurasi data.
Kecamatan dengan jumlah desa yang lebih sedikit diperkirakan dapat menyelesaikan rekapitulasi dalam satu hari. "Kami berharap semua rekapitulasi di tingkat kecamatan selesai dalam jadwal yang ditetapkan agar dapat dilanjutkan ke tingkat kabupaten," ungkap Sugino.
Baca Juga : Mas Ibin Hentikan Dominasi PDIP di Kota Blitar: Era Baru Dimulai
Rekapitulasi di tingkat kabupaten sendiri dijadwalkan dimulai pada 3 Desember. Semua logistik Pilkada akan dikembalikan ke gudang logistik KPU untuk persiapan proses ini.
Data sementara menunjukkan bahwa Kecamatan Wonodadi mencatatkan partisipasi pemilih tertinggi dengan 79,1 persen. Angka ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat di kecamatan tersebut. Udanawu berada di posisi kedua dengan tingkat partisipasi 75,53 persen, disusul Binangun dengan 72,8 persen.
"Faktor pasangan calon dan tim pendukung menjadi salah satu daya tarik utama yang mendorong warga datang ke TPS," jelas Sugino. Ia juga menyebut bahwa edukasi dan sosialisasi yang dilakukan selama masa kampanye turut berperan dalam menjaga tingkat partisipasi.
Dengan tahapan Pilkada yang hampir selesai, KPU Kabupaten Blitar optimistis dapat menyelesaikan seluruh proses dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Partisipasi masyarakat yang stabil meskipun cuaca kurang mendukung menjadi cerminan suksesnya pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Blitar.