free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

IDI Betun Bagikan Informasi Pengobatan Pada Penyakit Dispepsia

Penulis : pipit anggraeni - Editor : Redaksi

29 - Nov - 2024, 12:07

Placeholder
Ilustrasi (Foto oleh horillaz dari iStockphoto)

JATIMTIMES - Berbicara tentang gangguan kesehatan terutama pada organ pencernaan dapat dirasakan sekitar perut adalah dispepsia. Dispepsia adalah sebuah gejala gangguan pencernaan yang berupa rasa tidak nyaman di perut, seperti rasa nyeri ulu hati, kembung, atau perut terasa penuh. Dispepsia juga dikenal lebih umum sebagai penyakit maag akut.

IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Betun dengan alamat website idibetun.org berperan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan medis yang lebih inovatif serta peningkatan edukasi kesehatan.

Baca Juga : SIER Rungkut Anugerahkan "Green Industrial Awards 2024" ke 50 Tenant Pendukung Kawasan Industri Berkelanjutan 

 

IDI Betun menjelaskan juga bahwa penyakit dispepsia ini menjadi sebuah kondisi yang ditandai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas, sering kali disertai dengan gejala lain seperti mual, kembung, dan cepat kenyang.

IDI Betun juga menjelaskan secara rinci terkait diagnosis penderita dispepsia biasanya dilakukan melalui wawancara medis dengan dokter yang mendetail, pemeriksaan fisik, dan jika perlu, pemeriksaan penunjang seperti endoskopi atau ultrasonografi untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit serius ini.

Ikatan Dokter Indonesia saat ini telah fokus untuk melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit dispepsia sertai pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab seseorang gangguan pencernaan dispepsia?

(Foto oleh horillaz dari iStockphoto)

IDI Betun dengan alamat website idibetun.org telah merangkum penyebab dari penyakit dispepsia yang menjadi salah satu gangguan kesehatan paling sering dialami. Penyebab dispepsia dapat bervariasi dan sering kali terkait dengan gaya hidup serta kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utama dispepsia meliputi:

1. Pola makan yang tidak sehat

Salah satu faktor utama dispepsia adalah makan secara berlebihan atau terburu-buru dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut. Selain makanan terburu-buru dan jumlah yang banyak, sering mengonsumsi minuman berkafein, alkohol, cokelat, dan minuman bersoda.

2. Kebiasaan hidup yang tidak sehat

Ada beberapa kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti merokok. Merokok dapat memperburuk kondisi lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, stres berlebihan juga dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan meningkatkan gejala dispepsia.

3. Terinfeksi bakteri

Salah satu bakteri yang dapat menginfeksi adalah Helicobacter pylori. Infeksi oleh bakteri ini sering kali menjadi penyebab gastritis dan tukak lambung, yang dapat berkontribusi terhadap dispepsia.

Baca Juga : Gelar Seminar Peringati Hari AIDS Sedunia, Pemkot Kediri Rangkul Mahasiswa Menjadi Peer Educator HIV/AIDS 

 

4. Adanya gangguan kesehatan lain

Dispepsia juga terjadi karena penyakit asam lambung (GERD), gastritis, tukak lambung, dan gangguan pada pankreas atau saluran empedu. Penting untuk berkonsultasi pada dokter untuk mendapat penanganan dan diagnosis dispepsia.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati gangguan pencernaan dispepsia?

Untuk mengatasi dispepsia, terdapat beberapa jenis obat yang dapat direkomendasikan berdasarkan penyebab dan gejala yang dialami. Berikut adalah obat-obatan yang umum digunakan untuk mengobati dispepsia meliputi:

1. Obat Prokinetik

Obat prokinetik adalah pilihan awal yang dapat membantu mempercepat pengosongan lambung dan memperketat katup antara lambung dan esofagus. Dengan demikian, lambung tidak terasa penuh dan asam lambung tidak naik.

2. Obat H2 Blocker

Obat ini diberikan untuk menghambat produksi asam lambung secara lebih efektif. H2RAs juga dapat membantu meredakan gejala maag, tukak lambung, dan ulkus duodenum. Untuk penggunaan obat, butuh resep langsung dari dokter.

Penggunaan obat harus disesuaikan dengan anjuran dokter dan kondisi kesehatan individu. Selain pengobatan, perubahan gaya hidup seperti modifikasi diet dan manajemen stres juga dapat membantu mengurangi gejala dispepsia. Jika gejala berlanjut atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.


Topik

Kesehatan ikatan dokter indonesia IDI dunia kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

pipit anggraeni

Editor

Redaksi