JATIMTIMES - Kemiskinan kerap dipandang sebagai penderitaan. Padahal, orang-orang miskin di akhirat kelak akan mendapatkan keutamaan. Bahkan, orang miskin kelak akan menjadi penghuni terbanyak di surga.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku Reuni Ahli Surga yang ditulis oleh Ahmad Abi Al-Musabbih, bahwa Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan orang-orang miskin.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Gelar Doa Bersama Sutiaji untuk Kota Malang Lebih Baik
Di surga, terdapat sebuah ruangan yang tidak bisa dimasuki Nabi yang miskin, orang syahid yang miskin, dan orang mukmin yang miskin. Ruangan tersebut dari yaqut merah, dimana para penghuni surga memandangnya seperti binatang.
Selain itu, orang-orang yang miskin akan lebih dulu masuk surga dibandingkan dengan orang-orang yang kaya. Mereka hanya berjarak setengah hari namun sama dengan lima ratus tahun. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang fakir dari kaum muslimin masuk surga setengah hari, yaitu lima ratus tahun sebelum orang-orang kaya dari mereka."
Kemudian, ketika mereka yang miskin melafalkan, "Subhanallah wahamdulillah wala ilaaha illaallaha wallahu akbar" dengan hati ikhlas dan orang kaya juga membacanya seperti itu juga, maka orang kaya tidak bisa mengejar orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah 10 ribu dirham. Begitu juga amal kebaikan yang lainnya.
Rasulullah bahkan sampai berdoa agar dijadikan seseorang yang miskin. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah. Rasulullah bersabda, "Ya Allah, hidupkan aku sebagai orang miskin, dan matikan aku juga sebagai orang miskin, serta kumpulkan aku pada hari Kiamat bersama-sama orang-orang miskin".
Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah: fitan wa ahwal akhir az zaman terjemahan H. Anshori Umar Situnggal mengutip sebuah riwayat Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim dari Usamah bin Zaid, menjelaskan bahwa Rasulullah pernah melihat kebanyakan penghuni surga merupakan orang miskin.
Rasulullah SAW bersabda, "Aku pernah berdiri di pintu surga, dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Dan aku telah berdiri di pintu neraka, dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah kaum wanita."
Baca Juga : Menaker Yassierli Apresiasi Social Security Summit, Fokus Perluasan Jaminan Sosial untuk Indonesia Emas 2045
Kemudian dalam sebuah riwayat lainnya, dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah telah memeriksa keadaan neraka, dan ternyata beliau melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Dan beliau telah memeriksa pula keadaan surga, dan ternyata beliau melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir."
Dari buku Qira'ah mubadalah oleh Faqihuddin Abdul Kodir, tentunya, kemiskinan bukan jadi satu-satunya faktor seseorang masuk surga. Lebih dari itu, pertimbangannya tentu juga berdasarkan sifat maupun kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang miskin terus. Meski miskin, namun orang tersebut masih terus mempunyai iman dan perilaku baik sesuai jalan Allah SWT, maka niscaya surga menantinya.
Sebaliknya, seseorang yang kaya juga bukan menjadi faktor mereka masuk dalam neraka. Artinya, sifat buruk dan negatiflah yang kemudian justru membuat mereka masuk kedalam neraka. Maka, Orang kaya yang bersabar, tenggang rasa, baik hati, mau berbagi harta dan memiliki ketaqwaan yang luar biasa akan meraih surga.