JATIMTIMES - Polda Jatim menerjunkan sebanyak 25 personel Pengendali Massa (Dalmas) kepada Polres Batu. Hadirnya bantuan personel Dalmas ini untuk memperkuat pengamanan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu.
“Dari 25 personel dalmas ini diantaranya merupakan pasukan pengurai massa diperbantukan di wilayah hukum Polres Batu,” ungkap Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
Baca Juga : Bapenda Kabupaten Malang Catat Realisasi PAD dari 10 Jenis Pajak Capai 95,56 Persen
Andi menambahkan, pasukan bantuan itu ditempatkan di wilayah Kota Batu. Mereka ditempatkan tersebar di sejumlah kecamatan, jika dibutuhkan.
“Untuk sementara mereka berada di Kota Batu. Namun, sewaktu-waktu juga akan dikirim ke wilayah lain jika kondisi membutuhkan,” katanya.
Tambahan jumlah dukungan personel ini tentu memperkuat tim gabungan yang ada di Kota Batu. Terlebih, Polres Batu juga menerjunkan 360 personel untuk mengamankan 302 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di tiga kecamatan Kota Batu, serta tiga kecamatan di Malang Barat.
Tambahan personel turut dikerahkan, mulai dari TNI, Satpol PP hingga Linmas untuk memperkuat pengamanan Pilkada di Kota Apel. Para personel tersebut telah dilakukan pergeseran ke TPS sesuai yang telah ditentukan.
Penyebaran pasukan dilakukan secara terorganisir, dengan masing-masing unit bertanggung jawab atas pengamanan di area tertentu. Petugas juga dilengkapi dengan perlengkapan kesehatan, seperti suplemen dan obat-obatan, untuk mendukung kesiapan fisik selama pelaksanaan tugas di lapangan.
Dalam pola pengamanan Pilkada di tingkatan TPS, dia menyampaikan, menggunakan pola 2, 5 dan 10. Artinya, dua orang polisi akan menjaga lima TPS dan 10 linmas atau satu TPS dua linmas.
Baca Juga : Tampil Dalam Forda Jatim II Kontingen Kormi Banyuwangi Diminta Jaga Nama Baik Daerah
“Artinya dalam setiap TPS minimal ada dua linmas dan setiap kali ada lima TPS ada dua polisi yang bertugas,” tambah Andi.
Sementara itu, jika didapati adanya peristiwa atau kejadian yang tidak diinginkan di lapangan, Andi menekankan kepada personel agar kecepatan dan kesigapan penanganan menjadi kunci.
“Kecepatan menjadi kunci, silahkan langsung infokan secara berkala. Kecepatan informasi akan mempengaruhi kecepatan mitigasi,” tutup Andi.
