JATIMTIMES - Calon Gubernur Bengkulu petahana Rohidin Mersyah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Sabtu (23/11). Rohidin Mersyah diamankan bersama enam pihak lainnya di wilayah Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika membenarkan bahwa pihaknya mengamankan tujuh orang dalam OTT di Pemprov Bengkulu. Saat ini mereka tengah dalam pemeriksaan intensif.
Baca Juga : Tim Gabungan Mulai Bersihkan APK Paslon, Masyarakat Boleh Terlibat
"Benar KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ada sekitar 7 orang yang diamankan," kata Tessa kepada wartawan, Minggu (24/11).
KPK menduga, terjadi transaksi dugaan suap yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa di Pemprov Bengkulu. Dalam giat OTT itu, KPK juga turut mengamankan barang bukti uang berkaitan dengan transaksi suap.
"Dan turut diamankan sejumlah uang (masih dihitung). Untuk lengkapnya akan disampaikan secara resmi oleh lembaga sore/malam nanti," tegas Tessa.
Dengan adanya peristiwa tersebut, sosok Rohidin Mersyah menuai sorotan. Sosoknya pun banyak dicari publik.
Sosok Rohidin Mersyah
Rohidin Mersyah lahir pada tanggal 9 Januari 1970. Dia diketahui memiliki seorang istri bernama Derta Wahyulin dan dikaruniai tiga orang anak.
Rohidin memiliki jejak jejak studi S-1 di Universitas Gadjah Mada dengan program studi kedokteran hewan.
Tetapi, pendidikan S-2 dan S-3 yang ditekuninya justru berbanding terbalik dengan pendidikan sebelumnya, yakni di Institut Pertanian Bogor dengan program studi manajemen agribisnis pada tahun 2000.
Lalu untuk studi S-3 program studi pengelolaan SDA dan lingkungan di universitas yang sama pada tahun 2002.
Baca Juga : Memasuki Masa Tenang, Satpol PP Pemkab Jember Bantu KPU Bersihkan APK
Karier awalnya adalah kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Bengkulu Selatan pada tahun 1998.
Rohidin bekerja di kantor pemerintahan Bengkulu Selatan dan duduk di berbagai jabatan. Dia terakhir menjadi kepala bidang perencanaan fisik infrastruktur pada tahun 2009.
Sementara soal politik, ia menjabat wakil bupati Bengkulu Selatan dari tahun 2010 hingga 2015.
Kemudian terpilihnya dia sebagai wakil gubernur Bengkulu untuk tahun 2016 hingga 2021, mendampingi Ridwan Mukti.
Pasca-Ridwan Mukti mengundurkan diri karena ditahan KPK, Rohidin kemudian diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) pada tahun 2017 dan diangkat menjadi gubernur pada tahun 2018 hingga menyelesaikan masa jabatannya.
Sampai tahun 2021, Rohidin kembali terpilih menjadi gubernur Bengkulu didampingi oleh Rosjonsyah Syahili.
