JATIMTIMES - Jelang masa tenang Pilkada Kota Malang, Pakar Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari melakukan analisis terhadap perilaku memilih warga Kota Malang. Dalam hal ini juga terkait dengan kesadaran pemilih pada Pilkada.
Dijelaskan Wawan, kesadaran masyarakat terkait Pilkada disebut cukup tinggi. Namun secara angka tersebut tercatat hanya 43,5 persen responden yang benar-benar menyadari tanggal pelaksanaan.
Baca Juga : Tampung Aspirasi Tanpa Sekat dalam Diskusi AKS, Firhando Gumelar Ajak Pemuda Kota Batu Berani Bersuara
“Informasi dari media dan tokoh masyarakat menjadi sumber utama dalam membangun awareness,” kata Wawan.
Di balik kesadaran masyarakat terkait Pilkada, Wawan juga menilai sejumlah faktor penentu pilihan masyarakat. Terutama pada masing-masing pasangan calon (Paslon) yang berkontestasi pada Pilkada 2024.
“Pertama, program sesuai kebutuhan masyarakat lebih relevan bagi pemilih Wahyu Hidayat. Kedua, bukti nyata hasil kerja menjadi pertimbangan utama untuk mendukung kandidat, khususnya bagi Mochamad Anton. Dan ketiga, kebutuhan akan pemimpin baru menjadi alasan utama pemilih Heri Cahyono,” beber Wawan.
Disinggung tentang waktu menentukan pilihan, Wawan menjelaskan sebagian besar pemilih menentukan pilihan saat kampanye resmi hingga hari pencoblosan. “Ini menunjukkan pentingnya strategi kampanye intensif di masa akhir,” ujar Wawan.
Selanjutnya, Wawan juga membeberkan sejumlah potensi memenangkan Pilkada Kota Malang. Mulai dari elektabilitas hingga program yang memang dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga : Tutup Masa Kampanye, PSI Kota Batu bersama Paslon Nurochman-Heli Bagikan Bunga Mawar ke Gen-Z
“Peluang Wahyu Hidayat, dengan program yang dinilai sesuai kebutuhan masyarakat. Wahyu memiliki peluang signifikan untuk memanfaatkan undecided voters dengan fokus pada program konkret dan komunikasi intensif dengan pemilih muda,” beber Wawan.
“Peluang Heri Cahyono, strateginya harus menggaet pemilih yang menginginkan perubahan. Dukungan dari PDIP dapat dioptimalkan jika sinkron dengan program yang menarik,” imbuh Wawan.
“Untuk peluang Mochamad Anton ada pada konsistensi dominasi di semua simulasi survei menunjukkan bahwa basis pemilihnya kuat. Namun, tingginya jumlah pemilih undecided dan pemilih lemah menjadi tantangan utama. Anton perlu mempertahankan momentum dan mengurangi sentimen negatif melalui kampanye positif,” tukas Wawan.