JATIMTIMES - Dalam upaya mewujudkan lingkungan belajar yang aman, sehat dan nyaman, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara melakukan edukasi kepada mahasiswa tentang HIV dan Infeksi Menular Seksual, Jumat, (22/11/2024). Momen strategis ini juga sekaligus menjadi upaya STIE Malangkucecwara dalam mencetak lulusan unggul.
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) dan 4 Anti STIE Malangkucecwara, Dr Mohamad Soedarman MM Ak CA, mengatakan, bahwa sosialisasi ini telah gencar dilakukan oleh Satgas setiap satu bulan sekali. Hal ini menjadi langkah penting dalam upaya mewujudkan lingkungan akademik yang kondusif.
"Setiap bulan kita sosialisasi, kita tujuan utamanya adalah pencegahan, salah satunya adalah dengan gencar sosialisasi. Dan kegiatan ini sudah kesekian kalinya. Kegiatan hari ini diikuti oleh sekitar 120 mahasiswa, tapi nantinya terus bergiliran untuk semua mendapatkan sosialisasi," tuturnya.
Lebih lanjut dijabarkan, bahwa terwujudnya lulusan yang berkualitas, juga menjadi salah satu target dari adanya kegiatan sosialisasi ini. Dalam hal ini, lulusan berkualitas yang dimaksud bukan hanya unggul dari sisi akademik, namun juga terbebas dari tindakan-tindakan negatif dan juga memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang paripurna.
"Mahasiswa sehat jasmani rohani, belajar di kampus juga senang, nyaman dan bahagia tanpa adanya hal-hal yang menganggu serta semua lulusan menjadi lulusan yang bermartabat," tuturnya.
Oleh karena itu, dalam kegiatan sosialisasi ini, selain diisi tentang materi PPKS, juga diisi dengan materi pencegahan HIV dan infeksi menular. Materi ini menjadi penting mengingat, kampus dan mahasiswa menjadi tempat yang rentan ditengah kemajuan zaman yang berkembang pada berbagai aspek.
"HIV AIDs ini patut diwaspadai, mahasiswa diberikan edukasi bagaimana cara penularannya, jika merasa melakukan hubungan yang beresiko, diharapkan segera melakukan tes atau pengecekan sesuai saran pemateri," tuturnya.
Sementara itu, dalam sosialisasi ini, menghadirkan dokter dari klinik STIE Malangkucecwara, dr Danny Rivaldi. Dalam paparannya, dr Danny menjelaskan bahwa kecenderungan pergaulan dilingkungan mahasiswa saat ini banyak meniru barat. Pola pergaulan ini patut menjadi kekhawatiran, terutama dalam kaitan tentang kesehatan.
"Polah hidup ini juga meningkatkan resiko adanya penyakit infeksi menular. Apalagi cukup mengkhawatirkan, bahwa edukasi tentang HIV Aids masih belum optimal, banyak yang masih awam tentang itu," paparnya.
Ketika seseorang mengidap HIV, maka tanpa pemeriksaan lebih lanjut, virus ini akan sulit untuk diketahui. Terlebih, HIV sendiri tidak menunjukkan gejala atau bahkan gejalanya sama dengan sakit pada umumnya. Virus HIV akan terus berkembang dalam tubuh dan akan mulai terasa dampaknya setelah beberapa tahun kedepan.
"Jika termasuk salah satu golongan beresiko tinggi, atau berperilaku yang beresiko tinggi, segera lakukan pengecekan untuk dapat segera dilakukan tindakan lebih lanjut," terangnya.
Baca Juga : Ranu Kumbolo Kini Miliki Fasilitas MCK dan Air Bersih
Untuk itu dalam pemaparan materi dr Danny menjelaskan tentang bagaimana penularan-penularan penyakit ini. Penyakit ini dapat menular melalui cairan tubuh, darah, maupun penularan dari ibu ke bayi. Selain itu, penularan dapat juga terjadi melalui jarum suntik.
"Misalnya mengunakan jarum suntik bergantian, proses tato yang tidak steril sangat beresiko. Selain itu, misalnya sentuhan keringat, sharing makanan, sharing tempat tinggal, sharing alat makanan tidak menularkan HIV," pungkasnya.