JATIMTIMES - Paslon nomor urut 3, Abah Anton dan Dimyati Ayatulloh, tak akan melaksanakan Kampanye Akbar yang sebelumnya sunter terdengar akan dilakukan bersama Gus Iqdam dalam waktu dekat. Hal ini ditegaskan Paslon Abadi usai pelaksanaan Debat Publik ke III, Kamis malam (21/11/2024).
Batalnya kegiatan puncak kampanye Abadi inipun sempat menjadi pertanyaan banyak pihak. Sebelumnya Paslon Abadi sempat melakukan silaturahmi ke Ponpes Mambaul Hikam Kabupaten Blitar menemui Gus Iqdam belum lama ini.
Baca Juga : Plt Bupati Malang Dorong Profesionalisme Pegawai Melalui Anugerah ASN Berprestasi
Dari pertemuan bersama Gus Iqdam, kemudian muncul kabar akan ada gelaran Kampanye Akbar Paslon Abadi bersama Gus Iqdam pada Jumat, 22 November 2024 di Bundaran Simpang Balapan Jalan Ijen.
Merespon kabar yang beredar, Tim Pemenangan Paslon Abadi pun juga mengeluarkan sebuah surat pemberitahuan menanggapi kabar yang beredar tentang Kampanye Akbar yang digelar oleh Paslon Abadi.
Lewat surat bernomor 053/TP-ABADI/XI/2024, Tim Pemenangan menyampaikan bahwa, kabar akan dilakukannya Kampanye Akbar tersebut tidaklah benar. Informasi tersebut dijelaskan bukan merupakan informasi resmi dari Tim Pemenangan.
"Informasi tersebut tidak benar, karena bukan merupakan informasi resmi dari Tim Pemenangan Abadi," tulis surat resmi dari Tim Pemenangan Abadi yang di Ketuai oleh Arif Wahyudi.
Lebih lanjut dalam surat tersebut menjelaskan, bahwa atas dasar banyak pertimbangan, Tim Pemenangan Paslon Abadi memang tak akan melaksanakan kegiatan Kampanye Akbar.
"Dengan banyak pertimbangan, Tim Pemenangan Abadi tidak melaksanakan kegiatan dalam bentuk kampanye rapat umum atau kampanye akbar," tulis dalam surat.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota pasangan Abah Anton, Dimyati Ayatulloh mengatakan hal yang sedikit berbeda dan menyimpan pertanyaan besar terkait kampanye Akbar.
Baca Juga : Ford Hadapi Tantangan Ekonomi, Ribuan Pekerja di Eropa Terancam Dipecat
Dikatakannya, bahwa secara formal Kampanye Akbar membutuhkan izin dan juga konfirmasi dengan Gus Iqdam. Hal ini tentunya menjadi kontradiktif, dimana proses perizinan tentunya telah dipahami oleh tim.
Lebih lanjut Dimyati menyampaikan, bahwa terdapat hal-hal yang memang secara formal tidak dapat disampaikan dengan detail ataupun sejelas-jelasnya, yang mana ini telah melalui berbagai pertimbangan matang oleh tim.
"Secara formal kita menyampaikan, bahwa kampanye akbar outdoor butuh izin dan juga butuh konfirmasi dari Gus Iqdam. Tapi pada kenyataannya pada kondisi formal kita nggak mungkin menyampaikan mendapatkan intervensi penguasa, intervensi penegak hukum, ancaman dan lainnya, kan nggak mungkin kita tulis seperti itu," katanya.
Untuk itulah, dalam hal ini secara formal Paslon Abadi menyatakan tidak akan menggelar Kampanye Akbar mendatangkan Gus Iqdam.