JATIMTIMES - Ford, produsen mobil asal Amerika Serikat, berencana memangkas sekitar 4.000 pekerjaan di wilayah Eropa pada akhir 2027. Langkah ini dilakukan untuk menciptakan struktur bisnis yang lebih efisien dalam hal biaya, serta menjamin keberlanjutan jangka panjang dan pertumbuhan bisnisnya di kawasan tersebut, demikian dilaporkan oleh Xinhua.
Dalam pernyataan resmi, Ford menyebutkan bahwa pengurangan tenaga kerja ini akan berdampak signifikan pada operasinya di Jerman dan Inggris, sementara negara-negara Eropa lainnya akan mengalami dampak yang lebih kecil. Perusahaan juga memastikan bahwa rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini akan didiskusikan lebih lanjut bersama mitra sosial di Eropa.
Baca Juga : Debat Pamungkas, Pasangan Vinanda - Gus Qowim Tampil Memukau Semua Pertanyaan dan Tanggapan Dilalap Habis
Ford juga berencana untuk mengurangi jam kerja di pabriknya di Cologne pada kuartal pertama 2025. Langkah ini diambil karena kondisi ekonomi yang melemah serta rendahnya permintaan kendaraan listrik (EV) yang berada di bawah ekspektasi.
Minggu lalu, pabrik Ford di Cologne telah mengumumkan penurunan produksi kendaraan listrik dan pengurangan jam kerja akibat lesunya permintaan EV, terutama di pasar Jerman. Saat ini, sekitar 2.000 karyawan terkena dampak pengurangan jam kerja tersebut.
"Kami harus mengambil keputusan sulit namun tegas untuk memastikan daya saing Ford di Eropa di masa depan," ujar Dave Johnston, Wakil Presiden Transformasi dan Kemitraan Ford Eropa, dalam pernyataannya.
Menurut laporan German Press Agency, Ford akan memangkas 2.900 pekerja di Jerman, 800 di Inggris, dan 300 di negara-negara Uni Eropa lainnya.
Baca Juga : Debat Publik Ketiga Pilkada Kota Batu Digelar Nanti Malam, Ini Empat Sub Tema yang Diangkat
Sementara itu, Ketua Dewan Pekerja Ford Jerman, Benjamin Gruschka, menyatakan akan melawan keras keputusan PHK ini. Ia menekankan bahwa perjanjian tenaga kerja yang ada saat ini melarang pemutusan hubungan kerja karena alasan operasional hingga 2032.
Masalah yang dihadapi Ford mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam industri otomotif Jerman, yang sedang beralih menuju elektrifikasi. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan otomotif dan pemasok di Jerman telah berulang kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran, sehingga berdampak pada ribuan pekerja.