JATIMTIMES.COM - Katarak merupakan sebuah penyakit mata yang sering dialami oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Faktanya, penderita katarak di Indonesia sendiri menempati peringkat tertinggi di Asia Tenggara, serta ketiga tertinggi di dunia. Sebuah data survei bahkan mencatat bahwa setidaknya angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5 persen dari jumlah penduduknya. Penyakit katarak bisa menjadi berbahaya, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan mata seperti beristirahat serta menjaga pola hidup sehat.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI Kabupaten Blora merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Baca Juga : IDI Kabupaten Batang Memberi Informasi Pengobatan Penyakit Tipes Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan. IDI Kabupaten Blora rutin mengadakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan USG untuk ibu hamil dan pengobatan bagi pasien penyakit kandungan.
Pada saat ini, IDI Kabupaten Blora mengadakan edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit katarak serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja ciri-ciri seseorang menderita penyakit katarak?
(Foto oleh Kanizphoto dari iStockphoto)
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Blora dengan alamat website idikabblora.org menjelaskan bahwa ciri-ciri seseorang yang menderita penyakit katarak dapat dikenali melalui berbagai gejala yang muncul seiring perkembangan kondisi ini. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama katarak meliputi:
1. Penglihatan yang buram
Penderita katarak biasanya mengalami penglihatan yang semakin buram, seperti melihat melalui kaca yang berkabut. Ini terjadi karena lensa mata menjadi keruh akibat penggumpalan protein.
2. Mata sensitif terhadap adanya cahaya
Penderita penyakit katarak akan sering merasa silau atau tidak nyaman saat melihat sumber cahaya yang terang. Ini dapat termasuk lampu dalam ruangan atau sinar matahari langsung.
3. Penglihatan terlihat ganda
Penyakit katarak dapat mempengaruhi lensa dapat menyebabkan penglihatan ganda, di mana objek terlihat ganda meskipun hanya satu mata yang terbuka.
4. Kesulitan melihat saat malam hari
Penderita katarak mungkin mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas di malam hari, mirip dengan penderita rabun senja.
5. Warna objek terlihat pudar
Objek mungkin tampak kehilangan kecerahan dan warna, sering kali terlihat lebih kuning atau kecoklatan, membuat sulit untuk membedakan antara warna tertentu.
6. Sering mengganti ukuran kaca mata
Penderita katarak mungkin perlu mengganti ukuran kacamata atau lensa kontak lebih sering karena perubahan dalam ketajaman penglihatan.
Baca Juga : IDI Kabupaten Brebes Memberikan Informasi dan Pengobatan Terkait Penyakit Radang Usus
Apa saja jenis obat yang bisa dikonsumsi bagi penderita penyakit mata katarak?
Penderita katarak memiliki beberapa pilihan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Namun cara yang paling cepat adalah dengan melakukan operasi kecil pada mata. Berikut adalah obat yang direkomendasikan oleh IDI terhadap penyakit katarak:
1. Obat Lanosterol
Lanosterol adalah senyawa sterol yang diyakini dapat meluruhkan gumpalan protein pada lensa mata yang menyebabkan katarak. Penelitian menunjukkan bahwa obat tetes mata lanosterol dapat membantu meningkatkan kejernihan lensa mata.
2. Obat N-acetylcarnosine (NAC)
NAC adalah obat tetes mata yang mengandung protein L-carnosine, yang berfungsi sebagai antioksidan. Beberapa studi menunjukkan bahwa NAC dapat menghentikan proses penggumpalan protein di lensa mata.
3. Obat Atropin
Tetes atropin adalah obat tetes yang digunakan sebelum operasi katarak untuk meminimalkan sindrom iris floppy pada pasien yang mengonsumsi Flomax untuk prostatisme.
Meskipun ada beberapa obat yang mungkin membantu memperlambat perkembangan katarak atau mengurangi gejala, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan katarak secara permanen.
Operasi katarak tetap menjadi metode paling efektif untuk mengatasi kondisi ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala katarak, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dapatkan tips kesehatan lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Blora beralamat idikabblora.org serta konsultasi kesehatan secara gratis.