JATIMTIMES - Sebagai Kota Wisata, Kota Batu dinilai paling siap menerima kunjungan di antaranya daerah lain di wilayah aglomerasi Malang Raya. Karena dari segi SDM masyarakatnya sudah mumpuni dan terbiasa dengan iklim pariwisata. Salah satu yang dianggap masih jadi pekerjaan rumah adalah pemerataan ekonomi pariwisata.
Hal tersebut ditegaskan Calon Wakil Wali Kota Batu nomor urut 3 Kresna Dewanata Phrosakh. Ia yang maju bersama Krisdayanti itu menaruh perhatian pada pelaku jasa transportasi. Ia menyampaikan bahwa KD-Dewa atau Paslon KriDa telah menyiapkan sejumlah strategi agar dampak ekonomi pariwisata bisa dinikmati oleh para penyelenggara jasa transportasi.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Kediri Gencar Sosialisasi Program Perlindungan Sosial di Car Free Day
Dikatakannya, Kota Batu merupakan titik tertinggi di kawasan Malang Raya. Masyarakat luar daerah yang datang ke Malang Raya, pastinya prioritas kunjungannya ke Kota Batu, terutama saat masa liburan.
Rata-rata dalam sehari ada sekitar 30 ribu wisatawan yang datang ke Kota Batu. Tingginya angka kunjungan wisatawan juga harus diperkuat dengan sinergitas agar berkah pariwisata dapat dinikmati merata oleh masyarakat luas.
"Sangat janggal jika berkah pariwisata hanya dinikmati segelintir kelompok kecil. Sementara dampak yang dirasakan secara merata hanya persoalan kemacetannya saja," kata Kresna Dewanata saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Ia mengaku, pasangan yang diusung PDIP, Nasdem dan 9 parpol non-parlemen itu pun menyusun sebuah terobosan untuk mengatasi ihwal tersebut. Yakni melalui pengembangan angkutan publik dan parkir komunal. Program itu merupakan salah satu dari 12 platform perjuangan.
"Program ini bagian dari misi Batu Tandang dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur pemukiman pedesaan dan perkotaan yang berkelanjutan, integratif dan berkualitas," ujar Ketua DPD NasDem Kota Batu itu.
Baca Juga : Perjalanan Kasus Mary Jane Veloso, Terpidana Mati yang Berencana Dipulangkan ke Filipina
Mas Dewa, sapaannya, mengatakan bahwa parkir komunal ini diyakini dapat memberikan manfaat kepada penyelenggara jasa transportasi konvensional maupun online. Sebab, selama ini para penyelenggara jasa transportasi belum mendapatkan nilai tambah dari sektor pariwisata.
Terobosan berupa parkir komunal dipandang perlu agar mereka para pelaku jasa transportasi bisa turut merasakan manfaat dari tingginya kunjungan wisatawan. Hal ini agar sirkulasi ekonomi dari industri pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Batu.
"Jika parkir komunal terealisasi, kendaraan-kendaraan pribadi milik wisatawan dititipkan di situ. Kemudian untuk mobilisasi berkeliling Kota Batu bisa memanfaatkan layanan jasa penyelenggara transportasi ojek online, taksi online maupun konvensional atau angkutan umum," jelas Dewa.
