JATIMTIMES - Kabupaten Blitar kembali mencetak prestasi gemilang di sektor pangan dengan meraih penghargaan sebagai daerah penghasil telur terbesar di Jawa Timur pada ajang Ketahanan Pangan Surya Awards 2024. Penghargaan bergengsi ini diserahkan oleh Pemimpin Redaksi Harian Surya, Tri Mulyono, kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Blitar, M Krisna Triatmanto, di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (12/11/2024).
Dalam sambutannya, Krisna menyampaikan bahwa penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Blitar, tetapi juga menjadi motivasi bagi Pemkab Blitar untuk terus mengembangkan sektor peternakan. "Penghargaan ini akan memacu kami untuk meningkatkan produksi telur, agar bisa berkontribusi lebih besar pada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat," ujar Krisna.
Baca Juga : Harga Bawang Merah dan Putih Naik di Jatim, Ini Daftar Harga Sembako 13 November 2024
Demi mencapai target tersebut, Pemkab Blitar telah memberikan dukungan berkelanjutan kepada para peternak ayam petelur. Menurut Krisna, bentuk dukungan ini termasuk penyediaan pasokan pakan melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Krisna menjelaskan bahwa Pemkab juga mendatangkan jagung dari daerah lain guna memenuhi kebutuhan pakan ayam petelur, mengingat produksi jagung lokal masih belum mencukupi. "Jagung produksi kami belum cukup, sehingga kami mengimpor dari daerah lain untuk menjaga stabilitas pakan ternak," tambahnya.
Selain dukungan pakan, Pemkab Blitar turut berkoordinasi dengan daerah lain untuk memperluas pemasaran telur dari peternak Blitar. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan distribusi telur hingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen di luar daerah. "Kami berkoordinasi dengan beberapa daerah agar pemasaran telur lebih lancar dan terjangkau," kata Krisna.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, juga menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan menjadi salah satu prioritas Pemkab Blitar, sejalan dengan program nasional. Menurut Eko, sektor peternakan memegang peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, di mana produksi telur ayam ras di Kabupaten Blitar kini menyuplai sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional. "Kami memasok sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional, yang tentunya memberikan kontribusi besar terhadap swasembada pangan nasional," ujar Eko.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa Dinas Peternakan dan Perikanan Blitar melakukan pemetaan populasi dan produksi hasil peternakan secara berkala. Berdasarkan data 2023, Kabupaten Blitar mencatat produksi ayam petelur sebesar 141.027,4 ton per tahun dengan populasi mencapai 15,9 juta ekor. Selain itu, produksi daging sapi tercatat sebanyak 1.295 ton per tahun, produksi susu sapi 40.017 ton, dan produksi ayam broiler 5.261 ton.
Meski demikian, Eko mengakui bahwa sektor peternakan di Kabupaten Blitar masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, pemerintah berfokus pada pendampingan dan pelatihan SDM guna meningkatkan kompetensi peternak di sektor peternakan. "Kami melakukan pelatihan secara rutin agar para peternak memiliki keterampilan yang mumpuni. Inovasi yang kami lakukan seperti layanan mobil keliling setiap Jumat untuk jemput bola, merupakan upaya agar pelayanan lebih mudah diakses oleh masyarakat," katanya.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelar Sosialisasi RPJPD 2025-2045, Plt Bupati: Kepala OPD Wajib Paham
Pemerintah Kabupaten Blitar juga menyadari pentingnya dukungan finansial serta akses pasar yang luas bagi keberlanjutan sektor peternakan. Eko berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat, kendala-kendala yang dihadapi sektor peternakan dapat diatasi, sehingga Blitar bisa terus berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
Dengan penghargaan ini, Kabupaten Blitar bukan hanya membuktikan perannya sebagai penghasil telur terbesar di Jawa Timur, namun juga sebagai salah satu motor ketahanan pangan di Indonesia.