free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Menuju Kota Kreatif Dunia UNESCO, Festival Mbois IX Hadirkan 3 Pembicara Mancanegara

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Nov - 2024, 16:23

Placeholder
Jeroen Rijnenberg asal Belanda saat menjadi narasumber pada FMIX Talks di lantai 7 MCC, Minggu (10/11/2024). (Foto: Irsya Richa/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Festival Mbois IX (FMIX) tidak hanya menjadi ajang perayaan kreativitas, tetapi juga menjadi salah satu langkah nyata Kota Malang menuju predikat Kota Kreatif Dunia UNESCO tahun 2025. Berbagai kegiatan yang digelar dalam FMIX ini, mulai dari pameran UMKM hingga mendatangkan pembicara dari mancanegara.

Pembicara yang dihadirkan dari mancanegara itu dikemas dalam FMIX Talks di lantai 7, Malang Creative Center (MCC). Menghadirkan tiga narasumber yakni, Jeroen Rijnenberg asal Belanda yang langsung hadir di MCC, sementara dua lainnya Sarita asal India dan Isinita asal Jepang berbincang melalui zoom meeting.

a

Jeroen Rijnenberg asal Belanda membeberkan, gagasan desain lab sebagai salah satu media art dalam Kota Kreatif Malang 2025. Dalam desain lab itu akan dikembangkan reset and development, serta kalaborasi antar berbagai pihak.

Baca Juga : KRA Danureja I: Patih Setia di Balik Stabilitas Kesultanan Yogyakarta 

 

Misalnya seperti ditempatnya mengajar, merancang bangun, mendesain mobil memakai cahaya matahari sampai produksi dilakukan di laboraturium berbasis listrik. “Saya berharap mengembangkan desain lab di MCC,” ujar Jeroen.

Sedangkan pembicara asal India, Sarita menjelaskan, media art sebagai jalan menuju kota kreatif. Pentingnya berkolaborasi harus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Dan peran aktif dari semua sektor dalam membentuk dan mengembangkan media art,” terang Sarita.

Sementara pembicara asal Jepang, Isinita mengatakan kehidupan di Jepang berhubungan dengan media art. Salah satunya dalam managemen pendidikan media art sangat penting.

“Media art dalam kehidupan penting dilakukan di Jepang,” ujar Isinita.

 

a

 

Koordinator Malang Creative Fusion (MCF) untuk FMIX 2024, Dadik Wahyu Chang mengatakan melalui kegiatan ini banyak gagasan-gagasan yang didapat. Kemudian bisa dikumpulkan dalam konferensi menghasilkan 9 manifesto untuk mengawal Pemkot Malang menuju kota kreatif dunia. “Jadi ada pondasinya, budaya, talent dan teknologi, itu yang akan diangkat di konferensi hari ini,” ucap Dadik.

Ya Kota Malang saat ini sudah menjadi salah satu dari dua kota yang terpilih menjadi anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang seni media tingkat nasional. Sedangkan Kota Ponorogo pada bidang seni Reog-nya.

Baca Juga : Graha Bangunan Tawarkan Granit 60x60 KW1 dengan Diskon Spesial di Bulan November 

 

Pada tahun 2025 mendatang, bersiap menuju Kota Kreatif Dunia di bidang seni media. Sehingga lanjut Dadik, peran pemimpin cakada ke depan sangat dibutuhkan.

“Semua sudah ada, tinggal pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus tahu persis. Kami butuh komitmen siapapun kepala daerahnya kita minta mendukung Malang menjadi kota kreatif dunia,” terang Dadik.

Dengan Malang menjadi Kota Kreatif Dunia yang ditargetkan market internasional akan datang. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang.

Dadik menambahkan, FMIX merupakan agenda tahunan yang memperlihatkan kreativitas dan kolaborasi lintas sektor yang berlangsung selama tiga hari, sejak 8-10 November 2024. Dengan dukungan lebih dari 100 kolaborator dan menyajikan lebih dari 25 mata acara utama.

“FMIX berhasil memenuhi seluruh lantai MCC, dari lantai 2 hingga 7, dengan berbagai kegiatan menarik tahun ini mengangkat tema ‘Lek Wes Nglumpuk Kipa Ilakes’ (Kalau sudah berkumpul bagus sekali),” imbuh Dadik Kepada JatimTIMES.

Kegiatan ini bentuk kolaborasi dan sinergi dari semua sektor untuk meramaikan, menyukseskan dan merayakan ekonomi kreatif di Kota Malang. Tahun ini, FMIX menghadirkan beragam aktivitas yang merangkul seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kompetisi band, aksi mural, lomba balap tamiya, pameran keris, workshop masak, mapping, pameran 3d, lukis, seni rupa, conference, workshop hak cipta musik, hingga talk show bisnis kreatif dan layanan legalitas usaha.

Tak hanya itu saja, selama beberapa hari terakhir Dadik mengaku seluruh kuliner UMKM yang dijual khususnya di lantai 1-2 setiap harinya terjual habis. Selama sehari, perputaran uang mencapai Rp 100 juta, dengan demikian selama tiga hari menghasilkan Rp 300 juta.

“Rp 300 juta ini adalah target kami. Dengan kunjungan per hari mencapai 5 ribu orang, sehingga selama tiga hari mencapai 15 ribu orang yang datang di MCC,” tutup Dadik.


Topik

Pemerintahan Malang Creative Fusion Festival Malang Mbois pemkot malang Kota Malang usaha kreatif



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni